Aktor kenamaan Fachri Albar kembali berurusan dengan hukum. Ia ditangkap aparat Polres Metro Jakarta Barat terkait dugaan penyalahgunaan narkoba di kediamannya kawasan Jakarta Selatan, Minggu (10/04/2025) malam. Polisi menyebut penangkapan ini mengungkap fakta baru terkait aktivitas terselubung sang artis. 

Banuaterkini.com, JAKARTA - Dunia hiburan Tanah Air kembali dihebohkan dengan tertangkapnya aktor Fachri Albar dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba.

Putra musisi legendaris Ahmad Albar itu diamankan Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Minggu (20/4/2025) malam sekitar pukul 20.00 WIB, di rumah pribadinya di kawasan Jakarta Selatan.

Kabar tersebut sempat simpang siur setelah polisi hanya menyebut inisial "FA" dalam rilis awal.

Namun, Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, akhirnya mengonfirmasi identitas artis yang dimaksud.

“Iya, benar (Fachri Albar),” ujarnya kepada media pada Selasa (22/4/2025), dikutip dari Kompas.com.

Penangkapan Fachri disebut bukan insiden biasa. Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Vernal Armando Sambo, mengungkapkan bahwa polisi menemukan fakta baru yang akan dibuka dalam konferensi pers mendatang.

“Yang bersangkutan adalah public figure. Kami sedang mendalami keterlibatan pihak lain dan asal barang bukti,” jelas Vernal tanpa merinci lebih jauh.

Fachri sendiri dikenal sebagai aktor papan atas yang aktif membintangi sinetron, film layar lebar, hingga serial di platform digital.

Namun, karier cemerlangnya kerap tercoreng isu narkoba. Pada 2018, ia juga sempat ditangkap dengan barang bukti sabu dan obat penenang, dan divonis rehabilitasi selama tujuh bulan di RSKO Cibubur.

Kasus terbarunya ini menjadi sorotan publik dan memunculkan kekhawatiran akan maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan selebritas.

Pihak kepolisian berjanji akan mengungkap secara detail barang bukti dan kronologi lengkap dalam waktu dekat.

Penyidikan masih terus berjalan, dan publik menanti kejelasan mengenai siapa saja yang terlibat serta bagaimana peran Fachri dalam jaringan penyalahgunaan tersebut.