Laporan: Misbad l Editor: Ghazali Rahman
Ratusan warga Kampung Batuah yang berlokasi di kawasan Pasar Batuah, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Banjarmasin Timur melangitkan doa dengan menggelar syukuran "Tragedi 18 Juni" sekaligus pembacaan Manaqib Syekh Saman Al Madani, Sabtu (17/06/2023) malam tadi.
Banjarmasin, Banuaterkini.com - Diketahui, pada 18 Juni 2022, setahun silam, saat itu Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengerahkan aparat gabungan dari berbagai kesatuan TNI, Polri dan Satpol PP, untuk melaksanakan penggusuran warga Kampung Batuah.
Saat itu, menurut penuturan Ketua Aliansi Warga Kampung Batuah, M Syahrian Noor, suasana psikologi warga tengah berkecamuk, panik, sedih dan takut bercampur aduk.
Betapa tidak, ujar dia, warga histeris setelah berbulan-bulan sejak Januari 2022, saat warga mengetahui ada rencana Ibnu Sina, akan melakukan revitalisasi Pasar Batuah tanpa memberikan informasi apa-apa kepada warga, sampai kemudian Pemko Banjarmasin mengirimkan surat ultimatum dan puncaknya pengerahan aparat berseragam.
"Puncaknya pada 18 Juni 2022 lalu, saat itu suasana sangat mencekam, warga yang panik sudah menyiapkan berbagai peralatan untuk melakukan perlawanan. Warga seolah tak diberikan pilihan lain selain melawan rencana penggusuran rumah dan aset warga yang sudah dihuni 40 tahunan," ungkap Syahrian kepada Banuaterkini.com, Sabtu (17/06/2023) malam.
Dikatakannya, dirinya dan warga akhirnya bisa bernafas lega sekaligus memanjatkan syukur. Sebab, rencana penggusuran tersebut tidak terjadi.
Semua, kata dia, bukan saja karena dukungan banyak pihak mulai dari para advokat, lembaga Ansor, aktivis LSM, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang bersatu membela warga Kampung Batuah yang sedang tak berdaya.
Tapi, lanjut dia, semua berkat izin dari Allah Tuhan yang Maha Merekayasa, sehingga arogansi kekuasaan dan kesewenangan penguasa tidak terlaksana.