Diskominfo Kotabaru Gelar Talkshow Bahas Percepatan Penurunan Stunting

Banuaterkini.com - Rabu, 28 Februari 2024 | 19:44 WIB

Post View : 4

Sekda Kotabaru Said Akhmad dan Kepala Dinas Kesehatan Simanjuntak dan Kepala Dinas PPPAPPKB Kotabaru tampil sebagai pembicara pada acara 'Halo Kotabaru' yang disiarkan Radio LPPL Radio Gema Suara Sa-Ijaan 102FM. Foto: BANUATERKINI/Diskominfo Kotabaru/Aidil.

Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru untuk mendukung program Pemerintah Pusat untuk melakukan percepatan penurunan stunting di wilayah tersebut cukup tinggi.

Kotabaru, Banuaterkini.com - Hal itu terungkap dalam acara talkshow yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotabaru di LPPL Radio Gema Saijaan 102 FM, Selasa (28/02/2024).

Tampil sebagai narasumber pada talkshow tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kotabaru Said Akhmad dan Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) Kotabaru. 

Talkshow pada Program 'Halo Kotabaru' yang dipandu Kisra Syarwansyah itu para pembicara membahas mengenai Strategi Pemerintah Daerah dalam Penanganan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kotabaru.

Selain disiarkan melalui frekuensi 102FM, acara tersebut juga ditayangkan secara streaming melalui kanal YouTube LPPL Radio Gema Sa-Ijaan.

Sekda Kotabaru, Said Akhmad melalui telepon menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pada tahun 2024 ini Indonesia harus bebas stunting.

Dan Pemkab Kotabaru, kata Said Akhmad, harus memiliki program yang dimulai dari titik dasar.

"Dalam rangka membebaskan Kabupaten Kotabaru dari stunting, maka salah satunya dari titik dasar dengan menggiatkan kembali Posyandu yang ada di desa-desa dan kelurahan. Karena rata-rata termasuk gizi buruk itu banyak di tingkat masyarakat yang tidak mampu yang ada didesa-desa, ini yang harus kita lakukan," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, dengan menghidupkan kembali Posyandu dan terjun langsung ke lapangan, akan dapat dibedakan mana yang perlu penanganan khusus maupun yang tidak. 

"Menghidupkan kembali Posyandu, termasuk kita sudah mengarahkan Dana Desa lebih banyak nanti untuk menganggarkan ke Posyandu, karena pendekatan lebih dekat masyarakat adalah desa, tentunya
adanya anggaran baik dari segi makanan tambahan melalui posyandu untuk ibu hamil, anak-anak Balita atau gizi buruk dan pemberian vitamin," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kotabaru, Erwin Simanjuntak menambahkan, bahwa pihaknya juga fokus menggalakkan kegiatan di Posyandu, karena Posyandu merupakan ujung tombak kita kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan terutama dalam penanganan stunting.

"Posyandu merupakan ujung tombak kita dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama dalam penanganan kasus stunting," tegas dia. '

Ditambahkannya, bahwa pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa sarana dan prasarana di posyandu seperti memenyediakan alat ukur antropometri untuk mengukur berat dan tinggi badan balita yang akan diperiksa.

"Dan ini (sudah) melalui anggaran alokasi khusus tahun lalu," imbuhnya.

Selain itu, lanjut dia, Dinas Kesehatan Kotabaru melalui Posyandu juga menggalakkan pemberian makanan tambahan seperti yang disampaikan Sekda Kotabaru.

Dikatakan, bahwa pihaknya melalui tim dan ahli gizi juga terus memantau di setiap Puskesmas bahkan akan terjun ke lapangan untuk memberikan makanan tambahan dan vitamin kepada remaja putri yang sedang haid dan ibu hamil. 

"Tujuannya, adalah agar bagi bayi yang dalam kandungan akan selalu sehat, dengan harapan agar stunting tuntas dan anak yang lahir dalam keadaan sehat. (Ke depan) diharapkan tidak ada lagi kasus stunting khususnya di Kabupaten Kotabaru, " pungkasnya. 

Laporan: Aidil Syaripudin

Editor: Ghazali Rahman

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev