Kirab ini menempuh rute sejauh 194 km, melewati beberapa titik penting di Kalimantan Selatan. Di setiap titik pemberhentian, disediakan rest area untuk para rider beristirahat dan menikmati hidangan ringan.
Salah satu rest area di simpang tiga Mentewe menjadi tempat peresmian lima kelas baru di sebuah sekolah dasar, menambah makna edukatif dalam perjalanan ini.
Danrem 101 Antasari, Ari Aryanto, yang turut serta dalam rombongan, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi keselamatan berkendara, mengingat tingginya angka kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.
"Kami berharap dengan adanya kirab ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan berkendara semakin meningkat," katanya.
Selain itu, panitia kirab telah menyiapkan berbagai hadiah menarik untuk para peserta, termasuk 10 paket umroh, 20 sepeda motor, serta berbagai peralatan elektronik seperti kulkas, televisi, dan mesin cuci.
Hadiah-hadiah ini diharapkan dapat menambah semangat para peserta dan mempererat kebersamaan di antara mereka.
Kirab Merah Putih ke-5 ini akhirnya ditutup dengan peresmian Jalan Bebas Hambatan Banjarbaru-Batulicin di rest area terakhir, sebelum mencapai garis finish di Alam Roh 24 Kiram.
Perjalanan panjang ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkuat kebersamaan, meningkatkan kesadaran berkendara, dan mempererat tali persaudaraan di antara warga Kalsel.