Ibnu Sina: Motif Sasirangan adalah Kekayaan Intelektual yang Harus Didaftarkan

Banuaterkini.com - Jumat, 28 Juni 2024 | 10:38 WIB

Post View : 18

Wali Kota Banjarmasin beserta Istri saat melihat motif sasirangan pada Lomba Desain Sasirngan BSF 2024 di Rumah Anno, Senin (24/06/2024). BANUATEKRINI/RRI/Juma.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, menegaskan bahwa motif batik Sasirangan merupakan hak kekayaan intelektual yang harus didaftarkan.

Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Menurut orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin itu, sebagai kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh para pengrajin maka motif Sasirangan tersebut harus didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Ibnu Sina menyampaikan hal itu saat meninjau lokasi lomba Desain motif Sasirangan yang dilaksanakan di Rumah Anno, Senin (26/06/2024) lalu.

Kami juga memberikan dukungan sepenuhnya Sasirangan dan sudah ditetapkan oleh Kemenkumham," kata Ibnu Sina saat itu, seperti dilansir dari rri.co.id, Senin (26/06/2024).

Untuk diketahui, ada sebanyak 47 pengrajin batik Sasirangan yang berpartisipasi dalam lomba desain motif sasirangan yang diadakan dalam rangkaian acara Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2024.

Kompetisi ini terdiri dari 32 pengrajin Sasirangan dengan pewarna tekstil dan 15 pengrajin Sasirangan dengan pewarna alami. 

Para pengrajin mengikuti lomba desain motif sasirangan untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam menciptakan motif-motif baru.

Dikatakan Ibnu motif Sasirangan yang dibuat para pengrajin harus dilindungi agar memiliki kekuatan hukum dan agar tidak diklaim pihak lain.

Selama acara, Ibnu Sina memberikan apresiasi yang tinggi pada peningkatan kreativitas para pengrajin.

Meskipun pewarna alami menghasilkan warna yang lebih lembut, ia berharap teknik pewarnaan ini dapat dikembangkan agar lebih cerah.

Tema lomba tahun ini adalah "Pesona Seribu Sungai," yang dituangkan dalam berbagai desain seperti perahu, landscape kota, menara pandang, dan masjid.

Salah seorang peserta, Elly Rahmah, membuat motif dengan mengambil tema keindahan bunga di bantaran Kota Seribu Sungai.

Ia mengungkapkan bahwa sungai adalah sumber kehidupan dan bunga adalah sumber keindahannya.

Inspirasi ini, ujarnya, muncul ketika ia melihat postingan tentang Sungai Mississippi yang dihiasi beragam bunga di tepiannya.

Elly berpartisipasi dalam kategori desain motif sasirangan dengan pewarna tekstil.

Berbagai desain yang muncul mengangkat tema kehidupan dan pesona sungai pada BSF 2024 tidak hanya mempromosikan sasirangan sebagai produk budaya khas Banjarmasin, tetapi juga mendorong pengrajin untuk terus berinovasi dan melestarikan warisan budaya.

Kontributor: Nesy Febriyani
Editor: Ghazali Rahman 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev