Dikatakan dia, sesuai arahan Bupati Kotabaru nama jembatan ini diberikan nama Jembatan Pelangi yang menjadi obyek wisata bagi masyarakat.
Sementara itu, Bupati Kotabaru menegaskan, bahwa jembatan ini sudah ada sejak 2014, tetapi karena kondisinya banyak yang keropos, maka jembatan tersebut direnovasi kembali agar lebih indah dan aman bagi pengguna jembatan tersebut.
"Ditahun 2014 jembatan ini sudah dibangun duluan tetapi pada saat itu tidak ada pengaman atau raillingnya. Dan pada saat ini ditahun 2023 kita renovasi jembatan tersebut dimana ada beberapa tiang jembatan yang keropos. Sehingga kita perlu memperbaikinya termasuk pagar pengamanan tadi. Sebab, apabila tidak ada pagar akan berbahaya bagi pengguna terutama pengendara yang melintasi jembata ini," ungkapnya.
Selain itu, Bupati Kotabaru juga menambahkan jembatan ini dicat dengan warna warni agar lebih menarik dan artistik.
"Dan saya juga meminta untuk mencat jembatan ini berwarna warni seperti jembatan yang ada di Kotabaru, dimana kedepannya cat di jembatan ini akan kita tambah lagi catnya baru kemudian baru kita beri lampu. Jembata ini juga kita beri nama Jembatan "Pelangi" biar dilihatnya lebih ceria," imbuhnya.
Untuk diketahui, jembatan ini dibangun dengan dana Rp1,2 miliyar. Jembatan ini juga bisa dilewati kendaraan roda empat secara bergantian atau antri.
"Harapannya, akses jalan menuju Tanjung Seloka semakin mudah, baik dan lebih cepat melalui jembatan ini," ujarnya lagi.
Pembangunan jembatan ini tidak hanya memudahkan aksesibilitas warga, tetapi juga membuka potensi pengembangan wilayah di desa tersebut yang lebih luas lagi.
Menurut Bupati, pembangunan jembatan ini merupakan proyek penting yang memang ditunggu-tunggu warga setempat.
Editor: Ghazali Rahman