Laporan: Misbad l Editor: Ghazali Rahman

Gagasan dan program inovatif yang diinisiasi Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor, yaitu Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip), diusulkan mendapat penghargaan Satyalencana Wira Karya oleh Kementerian Pertanian (Kementan). 

Banjarbaru, Banuaterkini.com - Usulan pemberian penghargaan Satyalencana Wira Karya kepada Gubernur Kalsel tersebut, karena komitmen dan inovasi yang dilakukan dipandang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor perkebunan dan peternakan.   

Oleh sebab itu, Tim verifikasi dari Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) RI dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengunjungi Kalimantan Selatan, Rabu (08/03/2023) lalu.

Kedatangan tim tersebut sekaligus untuk mendengarkan presentasi Gubernur Kalsel yang akrab disapa paman birin berkaitan dengan usulan penganugerahan Satyalencana Wira Karya kepadanya.

Pada kesempatan tersebut Paman Birin menjelaskan, dirinya menggagas program Siska Ku Intip dengan maksud untuk membangun sinergi kegiatan dalam rangka meningkatkan produksi dan populasi sapi melalui pemanfaatan lahan sawit inti-plasma.

Pada saat yang sama, juga sekaligus memanfaatkan limbah industri sawit dan pelepah sawit untuk pakan ternak, penguatan pembiayaan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, dan penguatan rantai pasok ternak dan hasil ternak.

"Hingga kini ketersediaan pasokan telah terbentuk 20 klaster Siska Ku Intip yang tersebar di 4 kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala, dan Tabalong," ungkap Paman Birin.

Saat ini, kata dia, di Kalsel total populasi sapi berjumlah 2.538 ekor, yang telah menghasilkan 59 ton daging sapi.

"Dan populasi itu akan terus bertambah seiring perkembangan program dengan target populasi 21.000 ekor sapi dan produksi daging 1.033 ton pda akhir 2024," imbuhnya lagi.

Birin menuturkan, melalui program Siska Ku Intip, harga biaya produksi sapi menjadi lebih terjangkau, memenuhi indikator keterjangkauan harga.

Jauh lebih efisien 57,37 persen dibandingkan daging konvensional, sehingga mampu menyediakan daging sapi dibawah harga pasar.

Sebelum program Siska Ku Intip dilaksanakan di Kalsel, lanjut Paman Birin, budidaya ternak sapi di Kalsel bersifat tradisional dan biaya produksi sapi yang tinggi. 

Pun penggembalaan sapi di kebun sawit kurang efisien baik dari segi waktu, biaya dan tenaga karena sapi digembalakan secara lepas liar.

"Setelah adanya program Siska Ku Intip, pola produksi sapi telah berubah menjadi berbiaya rendah karena memanfaatkan sumber pakan yang ada di kebun sawit," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Biro Gelar, Tanda Jabatan dan Tanda Kehormatan Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono membenarkan bahwa kunjungan tim Setmilpres Kemensesneg saat itu memang untuk verifikasi usulan dari Kementerian Pertanian.

“Gubernur Kalsel Sahbirin Noor telah memenuhi syarat secara administrasi, untuk itu kami datang verifikasi ke lapangan, apakah benar inovasi ini bermanfaat, apakah para pekebun dan peternak merasakan manfaatnya dari kebijakan beliau,” jelasnya, dikutip Banuaterkini.com, Kamis (09/03/2023).

Menurutnya, hasil dari verifikasi akan disampaikan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) akann digunakan sebagai pertimbangan layak tidaknya menerima penghargaan.

Dikatakannya, penghargaan Satyalancana Wira Karya akan disematkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI tahun 2023 di Kota Padang.

Untuk diketahui, penghargaan Satyalancana Wira Karya adalah tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia, kepada para warganya yang telah memberikan darma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia, sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain.