Erna Lisa Halaby akhirnya resmi ditetapkan sebagai Wali Kota Banjarbaru terpilih periode 2025–2030. Penetapan dilakukan dalam rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan pada Rabu malam (28/05/2025) di Ballroom Qin Hotel Banjarbaru, setelah Mahkamah Konstitusi menolak seluruh gugatan hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024.
Banuaterkini.com, BANJARBARU - Lisa Halaby yang berpasangan dengan Wartono, keluar sebagai pemenang dengan perolehan 56.403 suara atau 52,15 persen dari total suara sah.
Kemenangan ini menandai berakhirnya kontestasi politik panjang yang sempat diwarnai sengketa hukum dan ketegangan di akar rumput.
Dalam pidato perdananya sebagai Wali Kota Banjarbaru terpilih, Lisa Halaby menyampaikan pesan persatuan dan ajakan untuk kembali merajut kolaborasi lintas kelompok demi kemajuan kota.
“Pilkada telah usai. Saatnya kita menyudahi perbedaan, bersinergi membangun Banjarbaru yang elok, maju, adil, dan sejahtera. Ini kemenangan kita bersama,” ujar Lisa tegas, disambut tepuk tangan hadirin.
Penetapan ini disampaikan langsung oleh Ketua KPU Provinsi Kalimantan Selatan, Andi Tenri Sompa.
Turut hadir dalam acara tersebut Pj. Sekretaris Daerah Banjarbaru Sirajoni yang mewakili Pj. Wali Kota, serta unsur Forkopimda dan para tokoh masyarakat.
Dalam sambutan tertulis Pj. Wali Kota yang dibacakan Sirajoni, ditegaskan bahwa kemenangan Lisa dan Wartono bukan sekadar hasil politik, tetapi juga harapan baru warga untuk kepemimpinan yang bersih dan inklusif.
“Kami titipkan cita-cita warga Banjarbaru kepada Ibu dan Bapak. Jadikan kota ini tempat yang nyaman ditinggali dan membanggakan untuk diwariskan,” kata Sirajoni.
Lisa Halaby, sosok perempuan yang dikenal tegas dan merakyat, kini memikul amanah besar lima tahun ke depan.
Ia berjanji membuka ruang dialog luas dengan masyarakat serta fokus pada pembangunan berkelanjutan dan pelayanan publik yang transparan.
“Kami bukan hanya ingin memimpin, tapi juga mendengar dan bekerja bersama masyarakat,” ucap Lisa menutup pidatonya.
Penetapan ini sekaligus menandai babak baru bagi Banjarbaru: dari kontestasi menuju kolaborasi.