Selain tak layak digunakan, kata Sertu Firmansyah, juga karena jembatan itu adalah sarana transportasi dan lintasan anak-anak ke sekolah.
"Memang melihat kondisi jembatan rusak dan membahayakan warga yang melintas, sehingga harus diperbaiki dan atas dasar inisiatif aparat desa mengajak warga untuk memperbaiki jembatan tersebut," tuturnya.
Kegiatan gotong royong yang dilakukan tersebut juga sebagai upaya membangun kebersamaan antara Babinsa dengan masyarakat, menumbuhkembangkan budaya gotong royong serta mengatasi kesulitan masyarakat. (Media Center Banjar/Daus/Man).