TP PKK Kecamatan dan Bunda PAUD Harus Aktif dalam Penanganan Stunting

Banuaterkini.com - Selasa, 17 Januari 2023 | 21:12 WIB

Post View : 78

Bupati Tala HM Sukamta saat memberikan sambutan pada Pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan dan Pengukuhan Bunda Paud Kecamatan Bati-Bati, Panyipatan, Bajuin, Tambang Ulang, Pelaihari dan Kintap. Bertempat di Balairung Tuntung Pandang Pelaihari, Senin (16/01/2023).

Laporan: Muhammad Noor l Editor: Ghazali Rahman

Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta meminta Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kecamatan se Kabupaten Tanah Laut (Tala) untuk aktif dalam menangani stunting di wilayahnya masing-masing.

Pelaihari, Banuaterkini.com - Selain persoalan stunting, TP PKK Kecamatan juga memiliki peran strategis untuk memaksimalkan posyandu sebagai garda terdepan penanganan penyakit pada balita.

"TP PKK juga perlu mengkampanyekan gerakkan makanan non beras, karena semua itu sudah tercantum di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), sehingga diperbolehkan untuk menggunakan dananya," kata Bupati Tala HM Sukamta saat menghadiri Pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan dan Pengukuhan Bunda Paud Kecamatan Bati-Bati, Panyipatan, Bajuin, Tambang Ulang, Pelaihari dan Kintap. Bertempat di Balairung Tuntung Pandang Pelaihari, Senin (16/01/2023).

Menurut Sukamta, PKK setempat harus terus menjalin koordinasi dengan kepala desa, puskesmas dan bidan untuk menjalankan posyandu dan penanganan stunting agar bayi dan balita yang ada di desa dapat tumbuh kembang dengan baik.

Sukamta jua menjelaskan, di Bumi Tuntung Pandang sedang menyimpan bom waktu yang dapat menjadi persoalan serius, karena berdasarkan hasil evaluasi terdapat banyak balita yang imunisasinya tidak lengkap

"Hampir di seluruh puskesmas tidak mencapai target sasaran imunisasi," ucap Sukamta.

Pelantikan dan Pengukuhan TP PKK Kecamatan dan Bunda PAUD, Senin (16/01/2023). Foto: Prokopim Tala/M. Norr.

Persoalan ini, lanjut Kamta, dapat muncul kapan saja seperti beberapa waktu yang lalu di Kecamatan Bati-Bati terjadi sebuah kasus yaitu campak, pertama hanya lima orang namun dua hari selanjutnya bertambah menjadi 34 orang, padahal persoalan campak dapat diselesaikan dengan cara imunisasi.

“Pencapaian target imunisasi campak di seluruh puskesmas kurang dari 90 persen, malah hanya berada pada angka 70 persen, demikian juga dengan imuniasi polio yang pemberiannya tidak dengan cara disuntik juga banyak yang tidak memenuhi target,” ungkapnya. 

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev