Oleh: Swary Utami Dewi*

Memenuhi tantangan menulis dari Bang Denny JA. Tidak usah muluk-muluk. Seminggu sekali saja. Aku bertekad dalam hati. Mencolek diri sendiri supaya bisa lebih disiplin (Swary Utami, 2023).

Dan kembali narasi pada diriku kutulis ulang. Aku mau menulis seminggu sekali. Aku sering terpesona melihat para senior yang bisa menulis setiap hari. Bang Denny JA, Bang Wina Armada, Pak Jaya Suprana.

Lalu yang menulis rutin beberapa hari dalam seminggu. Ini nama-nama yang pasti sibuk luar biasa. Tapi kok bisa di kepala mereka banyak hal yang bisa ditulis. Lalu tangan mereka lancar mencetak huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat,. menjadi paragraf dan jadi tulisan utuh.

Aku juga penulis dan menulis. Tapi disiplin tidak sekuat mereka. Ini yang aku sadari jika aku ingin memenuhi panggilan diri sebagai penulis sejati. Disiplin dan berani. Dan makin rutin menulis.

Maka mulailah meski sekalimat sehari, meski satu paragraf sehari. Beranilah mengukir huruf dengan jemari. Teruslah berpikir, merasa dan menggoreskan itu semua dalam tulisan.

Singkirkan ragu, tabu, dan takut. Tabuh genderang tulisan karena dengan itulah idemu tidak lumut di kepala, tapi abadi di pena.

Dan akupun mengukir narasi untuk diriku.

*Swary Utami Dewi adalah Wasekjen Satupena.