2025 Jadi Tahun Transformasi Guru Indonesia di Era Prabowo

Redaksi - Minggu, 1 Desember 2024 | 17:37 WIB

Post View : 16

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa guru merupakan pilar utama peradaban bangsa. (BANUATERKINI/Indonesiana).

Presiden Prabowo Subianto menghadirkan angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia. Dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang digelar Kamis (28/11/2024), ia menyampaikan serangkaian program ambisius untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia. Lebih dari sekadar perayaan, momen ini menjadi titik awal transformasi signifikan dalam profesi guru.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menggarisbawahi pentingnya pendidikan guru. Saat ini, tercatat sebanyak 249.623 guru di Indonesia belum memiliki gelar D4 atau S1, yang menjadi syarat utama untuk mendapatkan sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Untuk itu, pemerintah akan memberikan bantuan pendidikan bagi para guru agar dapat melanjutkan studi ke jenjang tersebut.

"Kami berkomitmen secara bertahap membantu guru-guru ini agar dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Pendidikan adalah pintu menuju sertifikasi, dan sertifikasi adalah kunci menuju kesejahteraan," ujar Prabowo, dikutip dari Kompas.com.

Presiden juga menyoroti guru non-ASN (honorer), kelompok yang kerap menghadapi tantangan besar dalam kesejahteraan.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah tengah menggodok program bantuan dana langsung (cash transfer) khusus untuk guru non-ASN yang belum tersertifikasi.

Besaran dan jumlah penerima bantuan masih dalam tahap penghitungan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) agar dana benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.

Langkah ini mencerminkan perhatian Prabowo pada kesenjangan yang selama ini terjadi antara guru ASN dan non-ASN.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap guru, baik ASN maupun non-ASN, merasa dihargai dan diperhatikan," katanya.

Tidak hanya memfasilitasi pendidikan, anggaran untuk kesejahteraan guru juga mengalami peningkatan signifikan.

Pemerintah telah mengalokasikan Rp 81,6 triliun untuk kesejahteraan guru pada tahun 2025, naik Rp 16,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan ini akan mencakup tunjangan sertifikasi bagi guru ASN dan non-ASN.

Secara rinci, guru non-ASN yang telah tersertifikasi akan menerima tambahan tunjangan sebesar Rp 2 juta per bulan, naik dari sebelumnya Rp 1,5 juta.

Sementara itu, guru ASN akan mendapatkan tambahan tunjangan sebesar 1 kali gaji pokok.

"Walaupun baru satu bulan menjabat, kami berusaha menunjukkan komitmen nyata. Kami ingin guru-guru kita, baik ASN maupun honorer, merasa didukung sepenuhnya oleh negara," ungkap Prabowo.

Program-program ini bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi merupakan bagian dari visi jangka panjang Prabowo untuk membangun Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan.

Dengan meningkatkan kualitas pendidikan guru, ia berharap tercipta tenaga pendidik yang mampu mencetak generasi emas Indonesia pada 2045.

"Saya percaya, guru adalah pilar utama peradaban bangsa. Jika kita ingin maju, kita harus memulai dari mereka," tegasnya.

Melalui langkah ini, tahun 2025 akan menjadi titik balik bagi para guru di Indonesia.

Tidak hanya dari segi kesejahteraan, tetapi juga dari peningkatan kualitas pendidikan yang pada akhirnya akan berkontribusi pada masa depan anak-anak bangsa.

Program ini bukan hanya sekadar janji politik, tetapi langkah konkret untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2024
Baca Juga :  Tantangan Makin Kompleks, Kemensos Ajukan Anggaran 2024 Jadi Rp11,58 Triliun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev