Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), rekayasa lalu lintas berupa contraflow diterapkan di beberapa ruas Tol Trans Jawa untuk mengurai kemacetan yang diprediksi memuncak pada Sabtu (21/12/2024).
Banuaterkini.com, JAKARTA – Ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menjadi salah satu fokus utama rekayasa lalu lintas. Dengan perkiraan 1,8 juta kendaraan melintas selama periode Nataru,
Astra Tol Cipali bersama Polda Jawa Barat telah menguji coba contraflow dari KM 0 hingga KM 4 akses Gerbang Tol Kertajati Utama.
“Simulasi ini menjadi panduan bagi kami untuk memastikan kelancaran saat contraflow diterapkan,” kata Prayogi Setyo Pratomo, Operations Management Department Head Astra Tol Cipali.
Dikutip dari Kompas.id, selain Cipali, rekayasa serupa juga akan diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Palimanan-Kanci (Palikanci).
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Komisaris Besar Ruminio Ardano, contraflow akan diterapkan di ruas KM 42 hingga KM 236. Selain itu, opsi rekayasa satu arah (one way) juga disiapkan untuk memastikan kelancaran arus kendaraan.
“Polisi juga telah menyiapkan jalur alternatif melalui jalan kabupaten, tetapi jalur ini hanya untuk kendaraan kecil seperti minibus dan sepeda motor. Untuk pengguna tol, kami arahkan melalui jalur baru ke arah Cibitung dan keluar di Jonggol menuju Puncak dan Cianjur,” tambah Ruminio.
Selain rekayasa lalu lintas, Astra Tol Cipali memastikan kesiapan fasilitas di delapan gerbang tol dan delapan rest area dari KM 72 hingga KM 188.
Direktur Operasional Astra Tol Cipali, Rinaldi, menyebut seluruh rest area dilengkapi dengan toilet, tempat ibadah, SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum), hingga fasilitas ramah difabel.
Diperkirakan, pergerakan warga di Jawa Barat selama liburan mencapai 28 juta orang, atau sekitar 56 persen dari total penduduk provinsi.
Sebagian besar perjalanan ini menggunakan mobil pribadi (70 persen), sisanya memanfaatkan angkutan umum dan sepeda motor.
“Mayoritas pergerakan ini bertujuan wisata, sehingga puncaknya akan terjadi pada 21-22 Desember,” kata Agus Pribadi, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Jabar.
Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia, mengingatkan pentingnya pengawasan ketat selama penerapan contraflow.
"Rekayasa ini rawan kecelakaan, terutama jika pengemudi tidak memahami cara berkendara yang benar. Kesehatan pengemudi dan kelaikan kendaraan juga menjadi hal utama,” ujarnya.
Dengan inovasi contraflow dan dukungan infrastruktur yang memadai, Polri bersama pengelola tol berharap risiko kemacetan dan kecelakaan dapat diminimalkan, memberikan pengalaman liburan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.