CSIS Nilai Pasukan Tempur TNI Perlu Dievaluasi Pasca Gugurnya Prajurit Konstrad di Papua

Banuaterkini.com - Minggu, 23 April 2023 | 17:20 WIB

Post View : 31

Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro. Dia mendorong evaluasi internal untuk antisipasi serangan KST Papua. Foto: BANUATERKIIN/Republika.co.id/Istimewa.

Laporan: Ariel Surbarkah l Editor: Ghazali Rahman

Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro menilai perlu evaluasi mendalam terhadap kemampuan pasukan tempur TNI, pasca gugurnya anggota Kostrad dan Kopassus di Papua dalam kontak senjata dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.

Jakarta, Banuaterkini.com - Menurut Ngasiman, SDM tempur TNI harus dievaluasi secara mendalam, untuk meminimalisir timbulnya korban jiwa saat kontak senjata dengan musuh di medan tempur.

"Pertama, SDM tempur TNI perlu dievaluasi secara lebih mendalam. Seharusnya korban jiwa bisa diminimalisir jika personel TNI siap tempur, terlebih yang menjadi korban adalah pasukan khusus," kata Ngasiman dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Sabtu (22/04/2023).

Artinya, kata dia, ada sistem yang tidak kuat dalam rekrutmen, penggemblengan dan pembinaan personel. Sementara, kualitas personel merupakan cerminan kualitas dari proses. 

Selain itu, menurut Ngasiman, TNI juga harus mengevaluasi sistem komando di daerah yang rawan konflik.

Menurut dia, ini menyangkut pemilihan personel berdasarkan kapabilitas, informasi intelijen, dukungan alutsista dan sistem pengambilan keputusan dalam operasi.

"Sistem komando ini mencerminkan keseriusan TNI dalam mempersiapkan dirinya di medan-medan yang memang sudah ketahuan tingkat kesulitannya," kata Ngasiman, dikutip Banuaterkini.com, Minggu (23/04/2023).

Dia pun mendorong agar TNI tetap menjalankan profesionalitasnya dalam menjalankan tugasnya.

Bagaimanapun, kata dia, KST di Papua haruslah ditanggulangi karena dapat mengganggu dan mengancam kedaulatan negara. 

Sebelumnya, Kodam Cenderawasih membenarkan kelompok separatis teroris (KST) Papua menyergab dan menyerang Pos Militer Mugi di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) sore WIT.

Dalam kronologi yang dikirimkan untuk Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) I/Kostrad, dilaporkan enam personel TNI gugur.

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan adanya insiden penyerangan itu. Meski begitu, jumlah korban masih belum bisa dipastikan, termasuk kabar sembilan personel TNI AD tertangkap KST.

Selain berasal dari Satuan Tugas (Satgas) Yonif Raider 321/Galuh Taruna Kostrad, dilaporkan personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga menjadi korban.

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev