Demo ASN Kemendikti Saintek Soroti Gaya Kepemimpinan Menteri

Redaksi - Senin, 20 Januari 2025 | 20:31 WIB

Post View : 14

Aksi demonstrai du Kemendiktisaintek dipicu pemecatan salah seorang ASN oleh Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro. (BANUATERKINI/Viva.co.id).

Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kementerian di Jalan Pintu Senayan, Jakarta Selatan, pada Senin pagi (20/01/2025).

Banuaterkini.com, JAKARTA - Aksi ini mencerminkan ketidakpuasan mereka terhadap gaya kepemimpinan Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dianggap arogan dan sering bersikap kasar terhadap pegawai.

Dalam aksi tersebut, para demonstran yang sebagian besar mengenakan kemeja hitam, membawa spanduk berisi kritik tajam.

Beberapa spanduk bertuliskan: "Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri" serta "Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan untuk babu keluarga".

Mereka juga menyuarakan aspirasi melalui orasi dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta Maju Tak Gentar.

Salah satu peserta aksi, ASN Kemendikti Saintek, menyampaikan keluhannya kepada media terkait kepemimpinan Menteri Satryo yang dinilai arogan dan tidak menghargai pegawai. (BANUATERKINI/Youtube FR Indonesia)

Tak hanya itu, sebuah spanduk besar berwarna hitam terpampang di depan pagar gedung Kemendikti Saintek.

Spanduk tersebut bertuliskan: "Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main tampar dan main pecat".

Pesan ini menggarisbawahi keluhan ASN yang merasa tidak dihargai dan diperlakukan tidak adil oleh Menteri Satryo.

Menurut informasi yang dihimpun ini, aksi protes terhadap Menteri Satryo bukan kali pertama terjadi.

Pada akhir tahun lalu, serikat pekerja internal Kemendikti Saintek juga melayangkan petisi yang berisi tuntutan perbaikan tata kelola organisasi dan evaluasi kepemimpinan.

Petisi tersebut direspons dingin oleh pihak kementerian, yang memicu eskalasi protes di kalangan ASN.

Aksi serupa juga terjadi di beberapa unit kerja kementerian di daerah, di mana pegawai mengeluhkan tekanan kerja yang tidak masuk akal dan sikap otoriter pimpinan.

Salah seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya mengatakan pihaknya sudah menyampaikan keluhan secara internal tetapi tidak mendapatkan tanggapan berarti.

"Kami sudah berusaha menyampaikan keluhan ini secara internal, tetapi tidak ada perubahan berarti. Demonstrasi adalah jalan terakhir untuk didengar," tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Kemendikti Saintek belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi unjuk rasa ini.

Namun, aktivis pro demokrasi Swary Utami Dewi, menilai situasi ini dapat berdampak buruk pada kinerja kementerian secara keseluruhan jika tidak segera ditangani.

"Ketidakpuasan pegawai terhadap pemimpin adalah indikator serius dari masalah tata kelola. Pemerintah harus segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini sebelum berdampak lebih luas," pungkas Swary Utami.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Baca Juga :  Viral WN China Selipkan Uang di Paspor, Bea Cukai Klarifikasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev