Fenomena Equinox, Siang dan Malam Sama Panjang, Ini Faktanya

Redaksi - Selasa, 23 September 2025 | 15:05 WIB

Post View : 4

Matahari melintas tepat di atas khatulistiwa saat fenomena equinox, membuat siang dan malam hampir sama panjang di seluruh dunia. (BANUATERKINI/Kompas.com)

Fenomena equinox kembali terjadi dan kerap menimbulkan kesalahpahaman publik. BMKG menegaskan, equinox bukanlah penyebab suhu ekstrem maupun bencana cuaca.

Banuaterkini.com, JAKARTA — Fenomena equinox yang berlangsung hari ini menarik perhatian karena membuat durasi siang dan malam hampir sama di seluruh dunia.

Seperti dilansir dari Kompas.com, peristiwa astronomi tahunan ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu sekitar Maret dan September, saat Matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan equinox tidak memicu lonjakan suhu ekstrem atau bencana cuaca seperti yang sering beredar di media sosial.

Suhu panas yang dirasakan masyarakat belakangan ini adalah kondisi normal akibat musim kemarau, bukan dampak langsung equinox.

Ahli astronomi menyebut equinox merupakan momen penting dalam kalender astronomi karena menandai pergantian musim.

Di beberapa wilayah, fenomena ini juga dimanfaatkan sebagai ajang edukasi dan pengamatan langit.

Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan selama aktivitas di luar ruangan.

Penggunaan tabir surya, topi, dan konsumsi air yang cukup dianjurkan untuk mengurangi efek paparan sinar Matahari langsung.

Equinox tidak menimbulkan bahaya, tetapi dapat menjadi kesempatan untuk mengenalkan fenomena alam kepada generasi muda dan meningkatkan kesadaran publik tentang siklus astronomi Bumi.

Laporan: Siti Farhatus Saadah
Editor: Ghazali Rahman
Baca Juga :  KPK Tetapkan Sekjen DPR dan Enam Lainnya Tersangka Korupsi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev