GPM Digelar di 2.158 Titik, Ini Penjelasan Bapanas

Redaksi - Minggu, 23 Maret 2025 | 18:00 WIB

Post View : 4

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Bapanas Arief Prasetyo Adi. (BANUATERKINI/ANTARA/Harianto)

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa program Gerakan Pangan Murah (GPM) telah dilaksanakan sebanyak 2.158 kali di berbagai wilayah Indonesia sejak awal tahun hingga Maret 2025.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Kegiatan ini ditujukan untuk menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan strategis, terutama selama bulan Ramadhan hingga menjelang Lebaran.

Dikutip dari Antaranews.com, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan GPM telah menjangkau 31 provinsi dan 205 kabupaten/kota.

Menurutnya, upaya ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengendalikan inflasi serta menjaga keseimbangan harga pangan dari hulu ke hilir.

“Jumlah GPM dari awal 2025 sampai Maret ini telah menyentuh 2.158 kali. Pemerintah berupaya menghadirkan pangan pokok yang murah dan berkualitas bagi masyarakat,” ujar Arief saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (23/03/2025).

GPM menyediakan berbagai komoditas penting seperti beras, minyak goreng, cabai rawit, hingga daging dengan harga sesuai ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Arief menekankan pentingnya menjaga agar harga di tingkat produsen tetap layak, namun tetap terjangkau di tingkat konsumen.

“Skemanya harus seimbang. Petani dan peternak tetap mendapat harga yang layak, sementara konsumen tidak terbebani. Ini untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi tetap terkendali,” jelasnya.

Arief juga menyoroti kondisi inflasi yang dinilai masih terkendali.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi inti Februari 2025 tercatat sebesar 2,48 persen, sementara inflasi volatile food hanya 0,56 persen.

Secara khusus, inflasi beras pada bulan tersebut berada di angka 0,26 persen.

Ia menyebutkan bahwa sejumlah kebijakan pemerintah seperti diskon tarif listrik dan tiket pesawat berkontribusi pada deflasi nasional dan memperkuat daya beli masyarakat menjelang Lebaran.

“Kita manage angka inflasi dengan baik. Program GPM ini menjadi salah satu instrumen utama menjaga stabilitas harga pangan,” ungkap Arief.

Sementara itu, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga sejumlah komoditas pangan seperti beras, cabai, minyak goreng, dan daging masih menunjukkan fluktuasi.

Misalnya, cabai rawit merah tercatat Rp88.450 per kilogram, beras kualitas super I Rp16.750 per kilogram, dan minyak goreng kemasan bermerek I Rp22.250 per liter.

Kondisi pasokan pangan yang stabil dan program GPM yang masif dinilai membuat Ramadhan tahun ini berlangsung lebih tenang. Arief berharap kestabilan ini terus terjaga hingga Hari Raya Idulfitri.

“Kami ucapkan terima kasih kepada dinas pangan di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi yang terus mendukung pelaksanaan GPM secara aktif,” pungkasnya.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Baca Juga :  Mudik Nyaman Tanpa Pegal, Ini Cara Stretching di Ruang Sempit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev