Haji Isam Raih Bintang Mahaputera Utama, Ini Alasannya

Redaksi - Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:09 WIB

Post View : 2

Tangkapan layar saat Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam menerima gelar Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI, Prabowo Subianto (BANUATERKINI/Media Indonesia)

Di balik sorotan Istana Negara pada Senin, 25 Agustus 2025, nama seorang pengusaha asal Kalimantan Selatan mencuri perhatian publik. Andi Syamsuddin Arsyad, atau yang lebih dikenal sebagai Haji Isam, menerima Bintang Mahaputera Utama langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Penghargaan tersebut menempatkan pria yang dijuluki Crazy Rich Kalimantan Selatan sejajar dengan para tokoh politik, diplomat, dan seniman nasional yang dianggap berjasa besar bagi bangsa.

Mengapa Haji Isam Layak?

Penganugerahan ini bukan semata simbol formalitas. Pemerintah menilai Haji Isam layak karena kontribusi nyata dalam menggerakkan ekonomi nasional melalui bisnis energi, logistik, hingga pertanian.

Dari wilayah Kalimantan Selatan, Jhonlin Group yang ia dirikan telah menyerap puluhan ribu tenaga kerja dan menjadi penggerak roda ekonomi di daerah, bahkan di level nasional.

Selain itu, ia juga tercatat aktif dalam pembangunan infrastruktur, industri biodiesel, hingga perkebunan tebu berskala besar, yang sejalan dengan agenda diversifikasi energi dan ketahanan pangan Indonesia.

Dari Tukang Ojek Jadi “Crazy Rich”

Lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 1 Januari 1977, Haji Isam menapaki perjalanan dari bawah: pernah menjadi sopir truk kayu, tukang ojek, hingga operator alat berat.

Dengan kerja keras, ia kemudian mendirikan PT Jhonlin Baratama pada 2003, yang berkembang menjadi Jhonlin Group, konglomerasi yang kini merambah tambang batu bara, pelayaran, aviasi, dan energi terbarukan.

Namanya semakin terkenal saat membeli Boeing Business Jet MAX 7 senilai Rp1,5 triliun hanya dengan kaus oblong, sebuah potret kontras antara kesederhanaan gaya pribadi dan skala kekayaan yang fantastis.

Dari Ekonomi ke Politik

Selain dunia bisnis, kiprah Haji Isam juga merambah ranah politik. Ia pernah menjadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi–Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019.

Kini, di bawah pemerintahan Prabowo Subianto, perannya kembali mendapat pengakuan, bukan hanya dari sisi politik, tetapi juga dari sumbangsih ekonomi.

Tak sedikit pengamat menilai bahwa penghargaan ini menandai pengakuan negara terhadap peran oligark modern yang berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Kontroversi yang Menyertai

Namun, perjalanan Haji Isam tidak lepas dari kontroversi.

Namanya beberapa kali disebut dalam dugaan praktik bisnis yang keras di sektor batu bara, hingga pemeriksaan oleh KPK terkait persoalan pajak dan ekspor.

Meski demikian, pengaruh bisnis dan kontribusinya terhadap ekonomi dianggap cukup signifikan untuk mendapat legitimasi berupa penghargaan negara. 

Penganugerahan di Istana

Acara penganugerahan di Istana Negara yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto memberikan tanda kehormatan kepada 141 tokoh bangsa.

Selain Haji Isam, nama besar lain yang menerima penghargaan meliputi:

  • Puan Maharani, Wiranto, Agum Gumelar (Bintang Republik Indonesia Utama),

  • Retno Marsudi, Marty Natalegawa, Agus Harimurti Yudhoyono, Benyamin Sueb, Titiek Puspa (Bintang Mahaputera),

  • serta Waldjinah, I Nyoman Nuarta, Slamet Rahardjo (Bintang Budaya Parama Dharma).

Presiden Prabowo menegaskan dalam pidatonya:

“Atas nama negara dan bangsa, terima kasih atas jasa-jasa pengabdian saudara-saudara sekalian. Semoga jasa-jasa saudara menjadi warisan bagi generasi penerus.” 

Figur Bisnis, Pengabdian, dan Simbol Zaman

Pemberian Bintang Mahaputera Utama kepada Haji Isam menunjukkan bagaimana negara kini semakin mengakui kontribusi sektor swasta besar dalam pembangunan.

Dari pengusaha lokal Kalimantan hingga penggerak konglomerasi nasional, Haji Isam menjadi simbol transformasi sosial-ekonomi di Indonesia modern.

Ia juga menjadi cermin seorang pekerja keras yang berangkat dari nol, menjelma tokoh berpengaruh, dengan segala pencapaian dan kontroversinya.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2025

Halaman:
Baca Juga :  Perjuangan BEM Uniska Berbuah, Juwita Terima Penghargaan Anumerta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev