RANS303 INDOSEVEN RANS303

Hashim Minta SMSI Bisa Menjaga Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Redaksi - Minggu, 28 April 2024 | 17:22 WIB

Post View : 10

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Sujono Djojohadikusumo meminta SMSI bisa menjaga Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Foto: BANUATERKINI/Ariel/SMSI.

Hashim Sujono Djojohadikusumo meminta agar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) bisa menjaga Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga mengingatkan SMSI agar mampu menjaga fungsi wartawan yang salah satunya adalah menjadi pengawal budaya Indonesia.

Adik kandung Presiden terpilih Prabowo Subianto itu menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada acara Dialog Nasional dengan tema "Optimismu Kaum Termarjinalkan dan Terpinggirkan Bersama Pemerintah yang Baru" di Aula Dewan Pers, Jakarta, Sabtu (27/04/2024).

“Saya mohon dari SMSI tolong membina anggotanya agar bahasa dijaga sebaik-baiknya,” kata Hashim.

Menurut Hashim, media terutama insan pers merupakan pengawal kelestarian Budaya Indonesia.

“Wartawan Indonesia adalah custodian, pengawal dari budaya Indonesia termasuk bahasa Indonesia dan itu tanggung jawab, ada hak dan kewajiban berbahasa masing-masing,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Banuaterkini.com, Minggu (28/04/2024).

Hashim mengungkapkan, tugas pers dalam menjaga Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional tidaklah ringan.

Apalagi, kata dia, adanya ancaman degradasi bahasa.

“Bagaimna kita bisa memelihara bahasa nasional Indonesia, dengan murni, baku, dengan tata bahasa yang begitu bagus. Dan bagaimana kita bisa mencegah degradasi bahasa. Saya sudah ke 45 negara, saya melihat pentingnya bahasa pemersatu bangsa,” ujarnya.

Bahasa Indonesia, lanjut Hashim, merupakan salah satu aset bangsa yang luar bisa nilianya.

“Kita bertanggung jawab untuk menjaga kemurnian bahasa kita, keutuhan bahasa kita, ini adalah aset bangsa.”

Masalah nasionalisme sebelumnya juga diungkapkan Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMS) Firdaus.

Dalam sambutannya, Firdaus mengungkapkan latar belakang pendirian SMSI sebagai portal NKRI.

"Kegelisahan media-media kecil yang ada di seluruh Indonesia akan masa depan pers Indonesia, kalau tidak asing akan mengusai indonesia, hingga ke daerah biarlah mainstream menguasai Jakarta, akhirnya kita membentuk SMSI sebagai portal NKRI,” ungkap Firdaus.

Sementara itu, tema yang berisi tentang daerah kepulauan dan daerah terpencil juga dibahas oleh salah satu narasum, Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabbagalet.

Ia memaparkan sejumlah kondisi real para siswa SD hingga SMA di daerah yang dipimpinnya yang cukup memprihatinkan.

“Optimisme untuk memperjuangkan daerah yang tertinggal. Karena kita ndak sampai ke dewan ke DPRD ndak sampai, lewat ini bisa sampai,” kata Yudas yang memberi apresiasi atas diselenggarakannya dialog nasional yang digagas SMSI bekerjasama dengan Vox Point.

Yudas bahkan ingin mengusulkan kepada Menteri Pendidikan Pemerintahan Baru nantinya agar kewenangan SMA SMK tidak menjadi tanggung jawap Gubernur tetap cukup Bupati saja.

“Karena daerah kami daerah kepulauan yang terpencil, jadi untuk koordinasi pihak sekolah dan Gubernur pun bersamalah,” jelasnya.

Ketua Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati mengungkapkan, pihaknya sengaja mengadakan dialog bersama SMSI dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Vox Point.

“Kita ingin mengetahui apa masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, ternyata ada banyak hal yang harus menjadi perhatian pemerintah,” jelas dia.

Menurut Handojo, pihaknya akan tetap mengawal program-program pemerintah. Meskipun demikian pihaknya juga tetap akan membuka hati pemerintah tentang kenyataan yang ada di masyarakat Indonesia saat ini.

“Dengan adanya kader-kader kita di pemerintahan, kita jadi mengetahui apa saja permasalahan yang ada di masyarakat. Kita tetap akan mengawal program pemerintah, tetapi kita juga ingin menunjukkan kenyataan yang ada,” imbuhnya.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk bisa berbicara.

“Masyarakat ayo berbicara. Dan saya berharap agar pemerintah bisa menjawab permasalahan yang ada di masyarat,” pungkasnya. 

Laporan: Ariel Subarkah

Editor: Ghazali Rahman

Uploader: Faryz EF

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev