Pengacara Hotman Paris melontarkan pernyataan mengejutkan terkait kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook yang menjerat eks Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Hotman secara terbuka meminta Presiden Prabowo Subianto memberi kesempatan untuk membuktikan bahwa kliennya tidak bersalah.
Dalam unggahan di Instagram, Hotman menegaskan hanya butuh 10 menit di Istana untuk membuktikan Nadiem tak menerima sepeser pun uang, tidak melakukan markup, dan tak ada pihak yang diuntungkan dalam proyek bernilai triliunan rupiah itu.
“Kasus ini soal keadilan publik. Saya siap tunjukkan di depan Presiden bahwa Nadiem bersih,” ucap Hotman, dikutip dari detik.com.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, menegaskan penyidikan kasus tetap berjalan sesuai prosedur hukum.
Ia menekankan asas praduga tak bersalah tetap berlaku, namun proses penyidikan akan mengungkap seluruh fakta dan pihak yang terlibat.
“Kejaksaan tetap independen, semua sesuai koridor hukum,” ujar Anang.
Pihak Istana juga menanggapi permintaan Hotman.
Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan pemerintah tidak akan melakukan intervensi terhadap proses hukum yang sedang berjalan.
Sejak ditetapkan sebagai tersangka, Nadiem sudah tiga kali diperiksa Kejagung.
Pemeriksaan berlangsung pada 23 Juni (12 jam), 15 Juli (9 jam), dan 4 September 2025. Ia juga dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan sejak 19 Juni.
Kasus ini ditaksir merugikan negara sekitar Rp 1,98 triliun. Selain Nadiem, Kejagung telah menetapkan empat tersangka lain dalam perkara ini.