Pasca aksi mogok ratusan siswa SMAN 1 Cimarga, sang kepala sekolah berupaya menenangkan suasana dan meminta publik tidak menilai seluruh pelajar secara negatif. Ia menegaskan, para siswa masih butuh bimbingan, bukan hukuman sosial.

Banuaterkini.com, BANTEN – Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, meminta masyarakat luas tidak menghakimi seluruh siswa sekolahnya menyusul insiden mogok sekolah massal yang sempat viral di media sosial.

Ia berharap siswa-siswi SMAN 1 Cimarga tetap bisa mendapatkan hak yang sama untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan meraih masa depan yang baik.

Aksi mogok dilakukan ratusan siswa setelah beredar kabar seorang siswa ditampar oleh kepala sekolah karena ketahuan merokok di area sekolah.

Peristiwa ini kemudian memunculkan seruan di media sosial agar lulusan SMAN 1 Cimarga di-blacklist dari perguruan tinggi dan dunia kerja.

“Bagaimanapun mereka adalah murid-murid saya yang harus menjemput nasib baiknya. Semoga mereka bisa meraih sukses di masa mendatang,” kata Dini saat ditemui di SMAN 1 Cimarga, Kamis (16/10/2025).

Dini mengaku prihatin dengan situasi tersebut dan berharap semua pihak bisa melihat persoalan ini secara bijak.

“Saya tetap berharap, mereka-mereka yang terlepas dengan segala ulahnya, adalah murid-murid saya yang harus diberikan kasih sayang dan tetap didoakan agar sukses di masa mendatang,” ucapnya.

Ia juga menegaskan tengah berupaya keras memperjuangkan agar siswa-siswinya tetap dapat mengikuti jalur SNMPTN tanpa hambatan.

“Saya sedang berjuang agar bagaimana mereka diterima di SNMPTN dengan cara yang baik,” ujarnya dikutip dari Kumparan.com.

Kepala sekolah itu menutup dengan pesan moral agar masyarakat mendukung proses pendidikan dengan memberi ruang perbaikan bagi para pelajar muda di Lebak.