Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengapresiasi peran ASFA Foundation dalam mendorong kaderisasi dan percepatan pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Pernyataan tersebut disampaikan dalam Seminar Nasional bertema "Strategi Percepatan dan Pengembangan SDM Unggul untuk Penguatan Pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam" yang berlangsung di Gedung Nusantara V DPR/MPR RI pada Kamis (23/01/2025).
Seminar ini dihadiri 313 kiai dan santri dari berbagai pondok pesantren di Indonesia, serta sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo, Ketua Baznas Noor Achmad, Ketua ICMI Arif Satria, dan beberapa duta besar negara sahabat seperti Maroko, Mesir, Suriah, dan Arab Saudi.
Dalam sambutannya, Muzani memuji komitmen ASFA Foundation yang telah memberikan beasiswa kepada 1.810 penerima, tersebar di 99 universitas dalam dan luar negeri, termasuk Universitas Al-Azhar di Mesir dan Ummul Quro di Arab Saudi.
“Kami sangat mengapresiasi peran ASFA Foundation. Apa yang dilakukan ASFA akan dinikmati oleh generasi mendatang. Jika semua pihak dapat berkolaborasi, kita dapat menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Muzani.
Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 508 kader pesantren dari berbagai jenjang pendidikan dilepas oleh Ketua Dewan Pengawas Syariah Lazis ASFA, KH. Anang Rikza Masyhudi.
Mereka diharapkan dapat kembali ke pesantren asal untuk mengabdi dan memperkuat kelembagaan pendidikan Islam di Indonesia.
Muh Safwa Fairuz Adhawi, salah satu lulusan terbaik Universitas Al-Azhar Kairo, dalam testimoninya menyatakan komitmennya untuk mengabdi di pesantren.
"Kami para alumni Universitas Al-Azhar bertekad kembali mengabdi di lembaga masing-masing. Semoga langkah ini menjadi berkah bagi pesantren, pendidikan, dan kemajuan moral bangsa," ungkap Safwa.
Dr. H. Edy Setyo Utomo, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara ASFA Foundation dan pesantren.
“Hubungan kerja sama sinergis ASFA dengan pondok pesantren sangat kami rasakan manfaatnya, baik bagi santri maupun penguatan kelembagaan pesantren,” ujar Edy.
Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo, menegaskan bahwa sejak berdiri pada 2022, ASFA Foundation telah berkomitmen untuk mendukung pendidikan, kemanusiaan, dan perdamaian.
Visi ASFA adalah mencetak 3.000 doktor, 5.000 master, 10.000 sarjana, dan 1.000 dokter pesantren untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
KH. Anang Rikza dalam pidatonya juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan potensi zakat nasional yang mencapai Rp40 triliun per tahun untuk mendukung program pendidikan.
"Hari ini kalian menerima, dua puluh tahun lagi kalian harus memberi. Jadilah muzaki yang melanjutkan estafet kebaikan ini," pungkasnay.
Dengan berbagai upaya ini, ASFA Foundation terus menjadi pendorong dalam membangun generasi unggul yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan moralitas masyarakat Indonesia.