Lebaran 2025 Tren Mudik Pesawat Menurun, Apa Penyebabnya?

Redaksi - Senin, 31 Maret 2025 | 10:42 WIB

Post View : 24

Meski ramai, jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara turun dibandingkan tahun lalu. (BANUATERKINI/Bisnis.com)

Tren mudik menggunakan pesawat pada Lebaran 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data InJourney Airports, hingga H-1 Lebaran, Minggu (30/03/2025) pukul 17.13 WIB, jumlah penumpang yang dilayani di 37 bandara hanya mencapai 256.107 jiwa dengan 2.371 penerbangan.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Data Posko Pusat InJourney Airports Angkutan Lebaran 2025 menunjukkan bahwa jumlah ini hanya 63,2% dari total kapasitas kursi yang tersedia, yakni 405.100 kursi.

Angka ini masih dapat berubah karena perhitungan akumulasi akan ditutup pada pukul 24.00 WIB.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi yang tersibuk dalam arus mudik ini, diikuti oleh Bandara Juanda, Bandara I Gusti Ngurah Rai (Denpasar), Bandara Changi, dan Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Sementara itu, maskapai dengan jumlah penumpang terbanyak adalah Lion Air, Super Air Jet, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia, dan Batik Air.

Dibandingkan dengan H-1 Lebaran 2024, jumlah penumpang tahun ini mengalami penurunan drastis.

Tahun lalu, jumlah penumpang mencapai 436.600 jiwa, bahkan lebih tinggi dari periode sebelum pandemi COVID-19 yang tercatat sebanyak 400.000 penumpang.

Jumlah penerbangan pada H-1 Lebaran 2025 juga mengalami penurunan signifikan, hanya mencapai 2.371 penerbangan atau 71,2% dari total 3.330 penerbangan yang dijadwalkan.

Sebagai perbandingan, pada H-1 Lebaran 2024, jumlah penerbangan tercatat sebanyak 3.604 penerbangan.

Sementara itu, penerbangan ekstra yang terealisasi hanya 179 penerbangan atau 72% dari total rencana 249 penerbangan.

Lion Air menjadi maskapai dengan penerbangan ekstra terbanyak, yakni 85 penerbangan dengan realisasi 48 penerbangan.

Citilink merencanakan 28 penerbangan ekstra namun merealisasikan 45, Garuda Indonesia mengajukan 18 ekstra flight dan melaksanakan 24 penerbangan, serta Super Air Jet yang mengajukan 48 ekstra flight dengan realisasi 21 penerbangan.

Penurunan tren mudik pesawat ini memunculkan berbagai spekulasi terkait penyebabnya.

Apakah faktor ekonomi, harga tiket pesawat yang tinggi, atau perubahan preferensi moda transportasi menjadi penyebab utama?

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Baca Juga :  Naik Daun! Jenderal Bersahaja Resmi Sandang Bintang Dua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev