Menangkal Spam, Membangun Literasi: Kisah Indosat di Kalisumapa

Redaksi - Selasa, 19 Agustus 2025 | 08:32 WIB

Post View : 38

Pertengahan Agustus 2025, di tengah gempuran pesan dan panggilan tak diundang, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) memperkenalkan layanan anti‑spam berbasis kecerdasan buatan (AI) yang langsung bekerja di dalam jaringan. Inovasi ini bukan sekadar fitur, melainkan gerakan gotong royong untuk melindungi pengguna seluler dari penipuan digital yang kian marak.

Oleh: MS Shiddiq *)

Menurut laporan Securitybrief Asia (11/08/2025) yang mengutip Asia Scam Report 2024, 65 % orang Indonesia menghadapi upaya penipuan setiap minggu. Berangkat dari keprihatinan tersebut, Indosat memadukan AI dengan jaringan 5G agar mampu memblokir pesan, panggilan dan tautan berbahaya sebelum mencapai ponsel pengguna.

Bagaimana AI Indosat Bekerja?

Indosat membangun solusi ini di atas AIvolusi 5G, ekosistem AI yang didukung GPU generasi terbaru. Seperti ditulis Securitybrief Asia (11/08/2025), sistem bekerja langsung di jaringan sehingga tidak memerlukan perangkat canggih; pelanggan prabayar IM3 otomatis mendapat perlindungan SATSPAM BASIC dengan setiap pembelian paket data, sedangkan paket ≥ Rp 50 ribu dan pelanggan pascabayar memperoleh SATSPAM+ yang mampu mengklasifikasikan panggilan menjadi spam, scam atau “trusted” serta memindai tautan SMS berbahaya.

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) meluncurkan fitur Anti-Spam dan Anti-Scam. (Indosat)

Pengguna juga dapat melaporkan nomor mencurigakan melalui aplikasi myIM3, sehingga memperkaya basis data dan meningkatkan akurasi. Inisiatif ini diluncurkan bersamaan dengan kampanye #NomorModusNoMore. Dalam laporan Securitybrief Asia (13/08/2025), Chief Commercial Officer Indosat Bilal Kazmi menegaskan bahwa keamanan digital adalah hak dasar dan teknologi harus menjadi alat perlindungan, bukan sekadar konektivitas.

Jurnalis Najwa Shihab, yang ikut mempromosikan kampanye ini, bahkan mengingatkan bahwa 64 % korban penipuan di Indonesia disasar melalui panggilan atau SMS dan kerugian mencapai Rp 476 miliar hanya dalam tiga bulan akhir 2024. Data dan kutipan tersebut memperlihatkan betapa perlindungan berbasis AI menjadi kebutuhan mendesak.

Selain melindungi konsumen IM3, Indosat menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. CEO IOH Vikram Sinha menekankan bahwa layanan ini merupakan hasil kerja sama dengan Tanla, Mastercard, GASA dan GSMA demi mewujudkan ‘AI for All’ serta memastikan perlindungan digital menjadi hak fundamental setiap orang. Pemerintah juga mendukung. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengingatkan bahwa AI harus melayani manusia dan pemerintah ingin membentuk tata kelola agar tidak ada sisi gelap teknologi (Securitybrief Asia, 11/08/2025).

Kesetaraan Digital di Kalisumapa: Tantangan dan Upaya

Layanan anti‑spam yang canggih akan sia‑sia jika masyarakat tidak memiliki literasi digital yang memadai.

Menurut GoodStats 2024, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2024 hanya 43,34 – masuk kategori moderat – dengan pilar keterampilan digital sebagai penyumbang tertinggi 58,25.

Ketimpangan antardaerah mencolok; Papua Pegunungan bahkan turun dari 38,44 (2022) menjadi 32,48 (2024) dan kabupaten seperti Yahukimo, Tolikara, Lanny Jaya, Deiyai, Bolaang Mongondow Utara (Sulawesi Utara), Halmahera Timur (Maluku Utara) dan Mahakam Ulu (Kalimantan Timur) tercatat sangat rendah, hanya 30,13–35,31.

Di sisi lain, survei BPS 2021 menunjukkan Generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94 % populasi Indonesia dan mayoritas menghabiskan sekitar enam jam per hari di internet (teknologi.bisnis.com: 03/12/2024). Tanpa literasi yang cukup, mereka rentan menjadi sasaran phishing dan investasi bodong.

Salah satu kegiatan Literasi Digital Gen Z di Papua yang digelar Indosat. (Bisnis.com)

Indosat menyadari kesenjangan ini. Dalam acara GENsi Beraksi di Sorong, EVP Head of Circle Kalisumapa Swandi Tjia memaparkan bahwa talenta digital di Indonesia baru 25,87 % (sekitar 69,7 juta orang), Ia menegaskan komitmen Indosat untuk memberdayakan talenta muda dengan pelatihan AI dan memperluas jaringan di wilayah Papua.

Program ini merupakan bagian dari Generasi Terkoneksi (GenSi) yang memberikan pelatihan digital bagi mahasiswa dan pelajar, menghadirkan 781 mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong pada Desember 2024 dan 700 mahasiswa Universitas Nusa Nipa Maumere pada Februari 2025 – sebagaimana dicatat dalam laporan CSR IOH.

Penguatan literasi digital juga menyasar kalangan perempuan dan UMKM. Program SheHacks melatih inovator perempuan di kota-kota seperti Palangkaraya dan Minahasa Utara, sementara SheConnect Champion memilih wirausahawan digital terbaik di Batam dan Malang. Melalui IDCamp, lebih dari 108 ribu peserta mengikuti beasiswa coding daring dan pelatihan cyber security (Goodstats.id, 20/05/2025).

Upaya di akar rumput tampak dalam laporan RRI Jayapura (12/08/2025), yang menulis bahwa ratusan pelaku UMKM di Kabupaten Jayapura memperoleh pelatihan literasi digital dari Dinas Komunikasi dan Informatika. Program tersebut merupakan strategi daerah memberdayakan masyarakat asli Papua melalui digitalisasi dan membuka akses pasar baru.

Pejabat Sekda Jayapura Abdul Rahman Basri menegaskan bahwa literasi digital mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pemerintah daerah berkomitmen menyediakan pondasi digital agar petani dan pelaku UMKM mampu menjual produk secara lebih profesional. Pendidikan digital seperti ini sejalan dengan tujuan Indosat untuk mempersiapkan masyarakat Papua menjadi wirausaha digital.

Jejak Indosat di Kalimantan Selatan

Di sisi barat Kalisumapa, Kalimantan Selatan dikenal sebagai kota seribu sungai dengan Kota Banjarmasin dan Banjarbaru yang sibuk. Warga setempat tidak hanya menghadapi tantangan cuaca, tetapi juga gempuran telepon bodong dan tautan berbahaya.

Meski angka spesifik penetrasi jaringan sulit ditemukan karena keterbatasan akses data, laporan GoodStats memberi gambaran: kabupaten Mahakam Ulu di Kalimantan Timur – tetangga Kalimantan Selatan – memiliki skor literasi digital sangat rendah, sekitar 35,31.

Realitas ini mencerminkan tantangan serupa di banyak desa Kalimantan: akses internet mulai masuk, tetapi pemahaman mengenai keamanan digital tertinggal.

Indosat tidak tinggal diam. Melalui program CSR, operator ini menghadirkan pelatihan seperti SheHacks dan Generasi Terkoneksi (GenSi) ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang dapat menjadi model replikasi di Kalimantan Selatan.

Di Kalimantan Selatan sendiri Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) tidak hanya berbicara soal jaringan dan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana inovasi bisa menjadi jembatan pemberdayaan.

Para peserta SheConnect Champion Banjarmasin 2025 antusias mengikuti sesi pitching battle (BANUATERKINI/Indosat)

Pada Juni 2025, Banjarmasin menjadi saksi lahirnya ruang baru bagi wirausaha perempuan melalui ajang SheConnect Champion, bagian dari rangkaian program SheHacks 2025.

Menurut laporan Banuaterkini.com (26/06/2025), kompetisi tersebut menghadirkan sepuluh startup perempuan yang berani tampil dengan solusi berbasis teknologi. Mereka bukan sekadar memamerkan ide, melainkan berjuang agar inovasi yang mereka lahirkan mendapat pengakuan pasar.

Swandi Tjia menekankan bahwa SheConnect Champion dirancang sebagai pintu masuk bagi para womenpreneur yang sudah memiliki minimum viable product untuk melangkah lebih jauh. Ia menyebutnya sebagai ruang strategis untuk menjembatani perempuan lokal dengan ekosistem startup yang lebih luas.

Perjalanan SheHacks sendiri tidak singkat. Setelah lima tahun berjalan, program ini berevolusi dari sekadar inisiatif berbasis teknologi menjadi sebuah gerakan. Melalui kampanye #UnlockingShe, IOH resmi meluncurkan SheHacks 2025 sebagai wadah nasional yang inklusif dan kolaboratif.

Seperti dilaporkan The Fast Mode (2025), selama lima tahun SheHacks berhasil menginspirasi lahirnya lebih dari 30 ribu ide dan solusi teknologi dari perempuan Indonesia. Tahun ini, gerakan ini semakin terbuka: IOH mengajak pemerintah, sektor swasta, hingga komunitas untuk ikut membuka akses yang lebih luas bagi perempuan.

Komitmen Nyata Menumbuhkan Ekosistem Digital

Langkah besar ini diperkuat dengan nota kesepahaman antara Indosat dan UN Women, serta dukungan mitra strategis lain, termasuk Australia Indonesia Institute. Sinergi ini menegaskan bahwa SheHacks bukan lagi agenda perusahaan semata, tetapi bagian dari upaya kolektif membangun ekosistem pemberdayaan yang nyata.

Chief Legal Officer IOH, Reski Damayanti, menegaskan dengan lantang bahwa SheHacks bukan sekadar program, melainkan sebuah gerakan untuk meruntuhkan hambatan yang menghalangi perempuan bermimpi, mencipta, dan memimpin

Bagi perempuan di Bumi Lambung Mangkurat (Baca: Kalimantan Selatan), hadirnya SheHacks 2025 membawa energi baru. Mereka kini memiliki ruang untuk belajar bersama, saling mendukung, dan tumbuh menjadi agen perubahan. Dari Banjarmasin hingga ke seluruh nusantara, SheHacks menghidupkan pesan sederhana namun kuat: bahwa ketika perempuan diberi ruang, mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga memimpin

Perlu literasi yang massif agar masyarakat memiliki kesadaran digital dan terhindar dari penipuan. (Goodstats.id)

Di sana, mahasiswa dan pelajar belajar coding, kecerdasan buatan, sekaligus etika dan keamanan digital. Semangat yang sama telah menular di Banjarmasin dan kabupaten sekitarnya ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya menikmati jaringan cepat, tetapi juga tahu cara melindungi diri dari spam. Jaringan 4G dan 5G yang terus diperluas memungkinkan layanan anti‑spam seperti SATSPAM berjalan mulus bahkan di daerah pinggiran sungai dan daerah terluar.

Jejak penetrasi Indosat juga terlihat lewat layanan internet rumah HiFi Air. Banyak keluarga di Banjarmasin dan sekitarnya yang dulu bergantung pada koneksi seluler kini merasakan kemudahan internet tanpa kabel berkat backbone fiber optik dan BTS 4G.

Layanan ini memberi akses cepat untuk menonton kelas daring, berjualan di pasar digital, hingga melaporkan nomor modus lewat aplikasi myIM3. Dengan menggabungkan pembangunan infrastruktur dan pelatihan komunitas, Indosat menunjukkan bahwa penetrasi digital bukan sekadar menancapkan menara, tetapi membangun ekosistem literasi yang memberdayakan.

Kenapa Literasi Digital Penting Bagi Perlindungan Anti‑Spam?

Teknologi AI seperti SATSPAM dapat memfilter panggilan dan pesan mencurigakan, tetapi keputusan terakhir selalu ada pada pengguna. Tanpa kesadaran, pengguna bisa terjebak tautan palsu atau memberikan data pribadi melalui teknik manipulasi.

Di wilayah dengan skor IMDI rendah, edukasi dasar seperti mengenal ciri‑ciri penipuan, menjaga kata sandi, dan menggunakan verifikasi dua langkah menjadi kunci.

Pengalaman UMKM Jayapura – seperti diberitakan RRI Jayapura (12/08/2025) – menunjukkan bahwa pendampingan literasi digital meningkatkan kepercayaan diri warga untuk menggunakan e‑commerce, media sosial dan aplikasi pemasaran.

Hal ini sejalan dengan pandangan Indosat bahwa AI harus melayani manusia (Securitybrief Asia, 11/08/2025); perlindungan jaringan hanya efektif bila masyarakat paham etika digital. Dalam konteks Gen Z yang menghabiskan enam jam sehari di dunia maya, pendidikan literasi memungkinkan mereka menjadi kreator konten produktif, bukan korban spam.

Refleksi dan Rekomendasi

Sebagai jurnalis di Circle Kalisumapa, saya melihat sinergi antara teknologi dan pendidikan digital sebagai jalan untuk mengatasi maraknya penipuan.

Beberapa langkah yang perlu didorong:

  1. Perluasan jangkauan layanan anti‑spam ke seluruh Kalisumapa, termasuk pelanggan Tri, dengan model jaringan dan AI yang sama. Proteksi harus menjadi fitur bawaan setiap paket data, bukan layanan tambahan.
  2. Integrasi kanal pelaporan spam dengan edukasi. Aplikasi myIM3 dan call center dapat disertai modul literasi digital singkat. Pelaporan nomor modus hendaknya dibalas dengan tips mengenali pola penipuan.
  3. Kolaborasi lintas sektor. Pemerintah daerah, operator, media, akademisi dan komunitas perlu menggelar kelas literasi digital rutin, khususnya di kabupaten dengan skor IMDI rendah. Keberhasilan pelatihan UMKM Jayapura, menunjukkan bahwa program pemerintah dapat mempercepat adopsi digital.
  4. Memprioritaskan kelompok rentan — perempuan, pelajar, dan pelaku UMKM. Program SheHacks, GenSi, dan IDCamp harus diperluas ke kabupaten seperti Deiyai, Mahakam Ulu dan Halmahera Timur (Goodstats.id, 20/05/2025). 

Epilog

Di era serbuan scam dan spam, Indosat Ooredoo Hutchison menjawab dengan inovasi AI yang menyaring ancaman digital langsung dari jaringannya (Securitybrief Asia, 13/08/2025). Namun, teknologi hanyalah satu sisi mata uang. Literasi digital yang merata, khususnya di wilayah Kalisumapa, menjadi kunci agar AI bekerja optimal. Pelatihan UMKM Jayapura (RRI Jayapura, 12/08/2025)[12] dan program-program CSR Indosat menunjukkan bahwa investasi pada manusia sama pentingnya dengan investasi teknologi.

Ketika masyarakat paham, mereka bukan hanya terlindungi, tetapi juga mampu memanfaatkan internet untuk menciptakan nilai ekonomi baru. Inilah esensi dari digitalisasi inklusif dan gotong royong — memastikan setiap warga, dari Samarinda hingga Sorong, menikmati manfaat ekonomi digital tanpa menjadi korban penipuan.

*) MS Shiddiq adalah Pemimpin Redaksi Banuaterkini.com 

Baca Juga :  Diskon 50 Persen Token Listrik, Begini Cara Mendapatkannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev