Pemerintah Pertahankan Stabilitas Inflasi Juli 2024 dengan Kerjasama Strategis

Redaksi - Minggu, 4 Agustus 2024 | 06:22 WIB

Post View : 2

Pemerintah berhasil mempertahankan stabilitas Inflasi pada Juli 2024 dengan kerjasama strategis. (BANUATERKINI/Antara).

Inflasi pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,13% (yoy), menunjukkan angka yang rendah dan stabil berkat kerjasama erat antara pemerintah dan berbagai pihak dalam mengendalikan harga pangan.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Angka inflasi ini mencerminkan hasil dari upaya bersama dalam memastikan kestabilan harga, terutama di sektor pangan.

Inflasi harga yang diatur pemerintah (administered price) juga menunjukkan penurunan, tercatat sebesar 1,47% (yoy).

Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh sektor transportasi yang kembali normal setelah masa liburan sekolah berakhir.

Sementara itu, inflasi inti tetap stabil pada angka 1,95% (yoy), didorong oleh inflasi di kelompok pendidikan, perawatan pribadi, dan perumahan.

Komoditas hortikultura seperti bawang merah, cabai merah, dan tomat mengalami penurunan harga karena pasokan yang mencukupi di tengah musim panen.

Selain itu, musim kemarau turut berkontribusi pada peningkatan produksi ikan sehingga harga menurun. Faktor-faktor ini menyebabkan inflasi pangan turun menjadi 3,63% (yoy), dari 5,96% (yoy) pada Juni 2024.

“Terjaganya harga pangan ini sangat mendukung pencapaian sasaran inflasi. Dari sisi konsumsi, ini juga menjadi penopang bagi daya beli masyarakat. Pemerintah tetap mewaspadai risiko musim kemarau yang dapat mempengaruhi produksi beras dan produk hortikultura," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu, di Jakarta, Jumat (02/08/2024).

Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), kata Febrio, akan terus dilanjutkan untuk mengantisipasi potensi dampak gangguan cuaca.

Selain itu, lanjutnya, risiko imported inflation juga terus dimonitor seiring dinamika harga komoditas global. 

Pada saat yang sama, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 tercatat pada level 49,3.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh moderasi pada tingkat output dan permintaan baru akibat gejolak geopolitik global.

Meskipun demikian, Indeks Kepercayaan Bisnis terhadap prospek produksi ke depan berada pada level tertinggi sejak Februari 2024.

Produsen tetap optimis bahwa volume penjualan akan meningkat dan kondisi pasar akan kembali menguat di tahun depan, sejalan dengan proyeksi IMF untuk pertumbuhan ekonomi 2025 yang diprediksi naik menjadi 3,3% dari 3,2% pada 2024.

Gejolak geopolitik global berdampak pada rantai pasok, namun situasi ini juga membuka peluang bagi industri untuk memperkuat daya saing dan berinovasi dalam perdagangan global.

Inflasi harga input yang sedang menurun diharapkan dapat mendukung kinerja sektor manufaktur di masa depan.

Pemerintah terus mengoptimalkan kebijakan untuk mendukung sektor ini, yang diharapkan dapat membantu penyerapan tenaga kerja di tengah stagnasi global.

“Secara keseluruhan, Pemerintah masih optimis dengan kinerja sektor manufaktur. Pada triwulan II lalu, penanaman modal pada industri logam dasar tumbuh double digit, sejalan dengan semangat transformasi industri," imbuhnya.

Namun, ujarnya, kita juga akan tetap memperhatikan beberapa subsektor di industri kita yang tengah menghadapi kondisi yang tidak mudah dengan situasi global saat ini.

"Pemerintah terus berkolaborasi dengan semua pihak untuk langkah-langkah mitigasi,“ jelas Febrio.

Di tengah moderasi level PMI Indonesia, beberapa negara mitra dagang utama juga menghadapi tantangan yang sama, seperti Tiongkok (49,8), Amerika Serikat (49,5), dan Jepang (49,1).

Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Australia juga menunjukkan tren perlambatan aktivitas sektor manufaktur dengan masing-masing berada pada level 49,7 dan 47,5.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Baca Juga :  2 Polisi Dipecat Setelah Kasus Pemerasan DWP Viral

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev