Selama dua jam, suasana kabin menjadi tidak kondusif. Penumpang dilarang meninggalkan pesawat, menyebabkan sejumlah penumpang menyampaikan protes.
"Anak-anak menangis, orang tua mengeluh karena asam lambung kumat, bahkan ibu hamil sulit minum obat karena tidak diberi makanan," ungkap salah seorang penumpang.
Suasana semakin tegang ketika penumpang mulai mempertanyakan alasan keterlambatan.
"Kami sudah dua jam dikurung di pesawat tanpa kejelasan. Kalau delay, kami lebih baik menunggu di luar," ujar Budi, salah satu penumpang.
Amarah penumpang memuncak ketika pilot mengumumkan bahwa keterlambatan disebabkan jam operasional bandara.
Penumpang mencurigai maskapai sengaja menahan mereka di kabin untuk menghindari kewajiban memberikan kompensasi.
Kritik terhadap Super Airjet
Insiden ini menambah deretan kritik terhadap layanan Super Airjet.
Sebelumnya, maskapai ini juga mendapat sorotan akibat keterlambatan hingga empat jam di rute lain, sebagaimana dilaporkan sejumlah media.
Banyak penumpang mengeluhkan komunikasi yang buruk dan kurangnya tanggung jawab maskapai dalam menghadapi situasi kritis.
Penerbangan IU 914 akhirnya lepas landas sekitar pukul 20.15 WIB dan tiba di Pekanbaru pukul 21.30 WIB. Hingga berita ini diterbitkan, pihak Super Airjet belum memberikan klarifikasi resmi terkait insiden tersebut.