Publik terhentak, kaget, banyak yang tak menyangka jika Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari akhirnya dipecat oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) karena diduga melakukan tindakan asusila. 

Banuaterkini.com, JAKARTA - Siapa sebenarnya Hasyim Asy'ari? Hasyim oleh sejumlah koleganya dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam dunia akademis dan pemilu. 

Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dengan gelar sarjana hukum dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan gelar master di bidang yang sama. Ia menyelesaikan gelar Doctor of Philosophy dalam bidang Sosiologi Politik, Department of Anthropology and Sociology, Faculty of Arts and Social Sciences Universitas Malaya.

Kariernya di KPU dimulai dari anggota, hingga akhirnya menjabat sebagai ketua. 

Harta Kekayaan 

Hasyim diketahui memiliki harta kekayaan yang terlaporkan secara transparan. Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Hasyim mencatat sejumlah aset yang cukup signifikan, termasuk properti dan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa ia adalah individu yang cukup berhasil secara finansial. 

Menurut LHKPN, total harta kekayaan Hasyim tercatat sekitar Rp. 10 miliar. Sebelum menjabat sebagai Ketua KPU, harta kekayaannya tercatat lebih rendah, sekitar Rp. 7 miliar.

Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh akumulasi pendapatan dari gaji dan tunjangan resmi selama masa jabatannya.

Kehidupan Pribadi

Di balik layar publik, Hasyim adalah seorang pria yang sangat mencintai keluarganya. Ia dikenal sebagai ayah yang peduli dan suami yang setia.

Hasyim menikah dengan Laila Sari, seorang wanita yang sangat mendukung karier suaminya. Pasangan ini dikaruniai dua anak, Rian dan Fira, yang keduanya sedang menempuh pendidikan.

Meskipun sibuk dengan berbagai tanggung jawab profesional, Hasyim selalu meluangkan waktu untuk keluarganya, menunjukkan sisi humanis yang jarang terlihat di mata publik.

Keterlibatan di KPU RI

Sebagai anggota KPU, Hasyim telah berperan dalam berbagai pemilu, memastikan proses yang adil dan transparan. Integritasnya dalam menjalankan tugas-tugas KPU mendapatkan banyak pujian.

Ia menjabat sebagai Ketua KPU RI sejak 2017 dan selama masa jabatannya, ia menghadapi berbagai dinamika politik nasional, termasuk pemilu 2019 dan 2024 yang penuh tantangan dan sorotan publik.

Kisah Percintaannya yang Kontroversial

Di tengah kesibukannya, muncul berita tentang kehidupan pribadinya yang mengejutkan banyak pihak.

Hasyim terlibat dalam hubungan percintaan dengan seorang perempuan yang kemudian menggugatnya di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Gugatan tersebut berkaitan dengan dugaan pelanggaran etika, yang akhirnya mempengaruhi kariernya di KPU.

Mengungkap kehidupan pribadi Hasyim memang unik, bahkan banyak sahabatnya yang terkejut dengan fakta yang muncul di DKPP soal kasus asusila. Pasalnya, Hasyim dikenal cukup religius, bahkan saat Idul Adha lalu ia didaulat sebagai Khatim Shalat Id.

Tetapi, Hasyim seperti halnya kita semua, adalah manusia yang memiliki kelemahan dan kesalahan. Meskipun kariernya diwarnai dengan kontroversi, kontribusi dan dedikasinya dalam dunia pemilu tetap layak mendapatkan penghargaan.

Pemberhentian Hasyim Asy'ari sebagai Ketua KPU RI adalah momen refleksi, bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga tentang bagaimana kita menilai dan memahami sosok-sosok publik yang bekerja untuk kebaikan masyarakat.