Prabowo Sindir Beratnya Jadi Ketum Partai: ‘Berdarah-darah!’

Redaksi - Senin, 21 Juli 2025 | 07:48 WIB

Post View : 0

Presiden Prabowo Subianto diapit Wapres Gibran dan Ketum PSI, Kaesang. (BANUATERKINI/Bisnis.com)

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, menyindir keras realitas keras menjadi ketua umum partai politik dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025. Di hadapan ratusan kader PSI, Prabowo blak-blakan menyebut bahwa posisi ketua partai bukan sekadar jabatan prestisius, melainkan beban yang “berdarah-darah”. 

Banauterkini.com, SURAKARTA - Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 yang digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/07/2025), menjadi panggung penting bagi Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan reflektif tentang dunia politik Indonesia.

Dalam sambutannya, Prabowo menyapa para pimpinan partai politik yang hadir dan menyampaikan penghormatan kepada mereka.

Namun, tak lama kemudian ia menyentil keras tantangan yang dihadapi para ketua partai di balik layar kekuasaan.

“Ketua partai itu berat loh, berdarah-darah. Tidak usah ketua umum, ketua biasa saja. Sekjen, wakil sekjen, ketua DPW, DPD, DPC, itu juga capek, berdarah-darah. Belum lagi yang utangnya banyak,” ujar Prabowo disambut tawa para hadirin, seperti dikutip dari Bisnis.com.

Meskipun disampaikan dengan gaya bercanda, ucapan Prabowo mengandung kritik tajam terhadap beban struktural dan psikologis yang dialami para pengurus partai politik.

Ia menyingkap sisi kelam dari kehidupan politik yang kerap tertutup oleh citra formalitas dan kekuasaan.

Menurut Prabowo, para politisi sering kali harus tetap tampil percaya diri dan tersenyum meski sedang menghadapi tekanan finansial maupun elektoral.

“Kalau partai politik kumpul, banyak senyum. Tapi kadang-kadang itu senyum yang dipaksakan, karena mikir masih banyak utang yang harus dibayar. Udah capek, utang banyak, tidak menang, dimaki-maki pula,” katanya blak-blakan.

Lebih jauh, Prabowo mengingatkan bahwa politik seharusnya tidak sekadar dipahami dalam konteks perebutan kekuasaan atau jabatan formal.

Ia menegaskan pentingnya pemahaman politik yang lebih substansial, yaitu sebagai alat perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Saudara-saudara boleh memilih definisi yang normatif-formal, tapi seharusnya didorong oleh pengertian politik yang lebih substantif: dorongan kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Itu arti politik yang sebenarnya,” tegasnya.

Pernyataan Prabowo ini mencerminkan upaya untuk mendorong reformasi cara pandang elite partai terhadap politik, menjelang formasi kabinet baru pasca-Pemilu 2024.

Ia ingin agar politik tidak terjebak dalam rutinitas birokrasi atau ambisi kekuasaan, melainkan berakar pada pengabdian.

Kehadiran Prabowo dalam kongres PSI juga dinilai sebagai bentuk penguatan hubungan antara pemerintahan mendatang dan kekuatan politik muda seperti PSI, yang selama ini dikenal aktif menyuarakan agenda anti-korupsi dan reformasi politik.

Dengan nada satir namun sarat makna, Prabowo mengajak semua pihak kembali menyadari bahwa panggung politik bukan panggung kemewahan—melainkan medan perjuangan yang sesungguhnya. 

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman

Halaman:
Baca Juga :  Kritik Rencana Menhut Buka 20 Juta Hektar Lahan, Arif Ingatkan Risiko Ekologis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev