Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memanfaatkan jamuan santap siang bersama Wakil Perdana Menteri Inggris, Angela Rayner, untuk membahas isu-isu strategis yang menyangkut kesejahteraan masyarakat dan kerja sama global.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Acara yang digelar di Lancaster House pada Kamis, 21 November 2024, ini menjadi salah satu momen penting dalam kunjungan kerja Presiden Prabowo ke Inggris.
Dalam suasana akrab, Presiden Prabowo dan Angela Rayner mendiskusikan sejumlah isu prioritas, termasuk peningkatan gizi anak-anak dan perubahan iklim. Angela Rayner menyatakan kekagumannya atas rencana Indonesia dalam mengatasi masalah gizi anak, sebuah langkah yang dianggap penting untuk masa depan bangsa.
“Kami sangat terkesan dengan rencana Indonesia untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak. Ini adalah upaya yang sangat penting, dan kami berharap bisa bekerja sama mendukung program tersebut,” ujar Angela Rayner.
Presiden Prabowo menjelaskan kepada Angela Rayner bahwa pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan program nasional untuk pemberian makanan bergizi bagi anak-anak.
Menurutnya, isu gizi bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga langkah strategis untuk memastikan generasi penerus bangsa tumbuh dengan baik.
“Kami berdiskusi bagaimana memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi yang layak. Inggris menunjukkan minat besar untuk membantu dan berkontribusi pada program ini,” ungkap Presiden Prabowo.
Diskusi ini mencerminkan pendekatan multidimensional dalam hubungan bilateral, di mana kerja sama tidak hanya terfokus pada ekonomi atau investasi, tetapi juga pada kesejahteraan sosial yang memiliki dampak langsung bagi masyarakat.
Selain gizi anak, isu perubahan iklim juga menjadi topik pembahasan utama. Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk menangani dampak perubahan iklim yang dirasakan oleh seluruh negara.
Inggris, yang dikenal sebagai salah satu pemimpin dalam inisiatif lingkungan global, menyambut baik ajakan Indonesia untuk memperkuat kemitraan di bidang ini.
“Kami membahas berbagai langkah kolaborasi untuk menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim. Indonesia siap bekerja sama dengan Inggris untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan,” kata Presiden.
Jamuan santap siang tersebut menjadi simbol eratnya hubungan Indonesia dan Inggris, dengan fokus pada isu-isu yang menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung.
Tidak hanya mendiskusikan program pemerintah, pertemuan ini juga mencerminkan visi kedua negara dalam memperkuat peran mereka di panggung global.
Turut mendampingi Presiden dalam acara ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budi Djiwandono.
Dengan langkah konkret seperti ini, hubungan bilateral Indonesia-Inggris tidak hanya menjadi simbol diplomasi, tetapi juga alat untuk menciptakan dampak nyata bagi masyarakat kedua negara.