Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mengadopsi gagasan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, tentang partai terbuka. Konsep ini menekankan keterlibatan seluruh anggota dalam pemilihan pimpinan partai, bukan hanya elite tertentu.
Banuaterkini.com, SOLO - PSI menilai ide ini relevan untuk menciptakan demokrasi internal yang lebih sehat.
Jokowi mengungkapkan bahwa konsep ini awalnya ia tawarkan kepada sejumlah organ relawan, termasuk Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi.
Namun, PSI justru menjadi yang pertama mengimplementasikannya.
“Gagasan partai super terbuka ini saya sampaikan kepada relawan-relawan. Ternyata, tahu-tahu sudah diambil dan diakomodir oleh PSI,” ujar Jokowi di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (05/03/2025).
Menurutnya, meski PSI melakukan beberapa modifikasi, prinsip utama tetap dipertahankan, yaitu keterbukaan dalam proses pemilihan pemimpin partai oleh seluruh anggota.
Dikutip dari Tribun Solo, menurut Jokowi prinsip partai terbuka dinilai dapat memperkuat demokrasi internal partai dan mencegah dominasi segelintir elite.
“Kurang lebih mirip, hanya ada sedikit modifikasi. Kalau semua partai menjadi terbuka seperti ini, tentu bagus untuk demokrasi kita,” tambahnya.
PSI menilai bahwa sistem politik di Indonesia saat ini masih terlalu elitis, sehingga diperlukan perubahan agar suara anggota partai lebih didengar.