PSU Pilkada 2024 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, berlangsung dengan lancar dan aman, dengan tingkat partisipasi pemilih yang menunjukkan angka signifikan.

Banuaterkini.com, BANJARBARU - Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, memuji antusiasme masyarakat yang hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sejak pagi hari, menandakan keberhasilan penyelenggaraan pemilu ulang di daerah tersebut.

Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024 di Banjarbaru, yang berlangsung pada Sabtu (19/04/2025), menjadi sorotan dengan kesuksesan pelaksanaannya yang lancar dan damai.

Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, menyampaikan rasa senangnya melihat tingginya partisipasi warga Banjarbaru yang datang ke TPS sejak pagi hari.

"Alhamdulillah suasana di sini terasa sangat sejuk dan damai, masyarakat antusias datang sejak pagi ke TPS," ujar Afifuddin, yang melakukan supervisi dan monitoring di sejumlah TPS di lima kecamatan Banjarbaru, dikutip dari Antara.

Dalam kesempatan tersebut, Afifuddin didampingi oleh Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, serta anggota Bawaslu RI, Herwin J Malonda.

Mereka mengunjungi TPS-TPS di wilayah Banjarbaru untuk memastikan kelancaran jalannya PSU.

Afifuddin juga mengapresiasi tingkat partisipasi pemilih yang cukup tinggi, berharap dapat mencapai lebih dari 70 hingga 80 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 195.819 orang.

"Kami berharap partisipasi pemilih bisa mencapai di atas 70 atau 80 persen, karena itu akan menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan PSU di Banjarbaru," katanya.

Pemilihan di Banjarbaru kali ini hanya melibatkan satu pasangan calon, yakni Erna Lisa Halaby dan Wartono, yang bersaing melawan kotak kosong.

Meskipun begitu, suasana pemilihan tetap terlihat sangat hidup, dengan banyaknya warga yang menunjukkan partisipasi aktif dalam proses demokrasi tersebut.

Afifuddin juga menyoroti peran penting yang dimainkan oleh seluruh pihak yang terlibat, termasuk KPU Kalsel, Bawaslu, serta pemerintah daerah, TNI, dan Polri, yang bersama-sama memastikan PSU ini berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif.

Delapan daerah di Indonesia, termasuk Banjarbaru, melaksanakan PSU setelah adanya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilkada yang sebelumnya diputuskan tidak sah.

Bersamaan Banjarbaru, sejumlah daerah lain yang juga melaksanakan PSU seperti Kabupaten Serang (Banten), Kabupaten Pasaman (Sumatera Barat), dan Kabupaten Empat Lawang (Sumatera Selatan).

Selain itu, ada Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat), Kabupaten Kutai Kertanegara (Kalimantan Timur), Kabupaten Gorontalo Utara (Gorontalo), dan Kabupaten Bengkulu Selatan (Bengkulu).

Penyelenggaraan PSU Banjarbaru menjadi contoh sukses dan damai bagi daerah lain yang menyelenggarakan pemilu ulang.