Rashad Hussain, Duta Besar untuk Kantor Kebebasan Beragama Internasional di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, memuji pendekatan Indonesia dalam menjamin kebebasan beragama.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Tampil sebagai salah satu pembicara dalam kegiatan yang digagas untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia ke-76 pada Jumat (06/12/2024) malam, Hussain menyebut Indonesia sebagai salah satu contoh dunia dalam pengelolaan keberagaman agama.
"Indonesia, dengan keberagaman agama, budaya, dan etnis yang sangat kompleks, telah berhasil menunjukkan bagaimana kebebasan beragama dapat dijamin di tengah masyarakat majemuk," ungkap Rashad.
Menurutnya, nilai-nilai seperti gotong-royong, musyawarah, dan penghormatan terhadap perbedaan menjadi pilar yang membuat Indonesia mampu menjaga harmoni di tengah keberagamannya.
Hussain juga menyoroti kemiripan prinsip kebebasan beragama yang dimiliki Indonesia dan Amerika Serikat, meski berada dalam konteks sosial dan budaya yang berbeda.
"Kedua negara menjunjung tinggi kebebasan beragama sebagai hak dasar setiap individu. Pendekatan yang diterapkan Indonesia, terutama dalam mengelola dialog lintas agama, dapat menjadi inspirasi bagi negara lain, termasuk Amerika Serikat," katanya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa baik Indonesia maupun Amerika menghadapi tantangan serupa, seperti meningkatnya ujaran kebencian berbasis agama dan diskriminasi.
Hussain menekankan pentingnya pendidikan hak asasi manusia dan literasi keagamaan lintas budaya untuk menangkal intoleransi yang dapat mengancam kohesi sosial.
"Indonesia menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis dialog dan nilai-nilai lokal dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengelola keberagaman. Ini adalah pelajaran berharga bagi dunia internasional," tambahnya.