Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza City, Jalur Gaza, akan segera dimulai setelah Lebaran. Proyek kemanusiaan yang diinisiasi oleh masyarakat Indonesia ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan bagi ibu dan anak di wilayah konflik.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG), M. Anshorullah, mengonfirmasi bahwa tim pendahulu akan diberangkatkan pada awal Syawal atau April 2025 untuk memulai pembangunan.
“Jika tidak ada halangan, kami akan memberangkatkan tim pendahulu untuk memulai pembangunan RSIA Indonesia Gaza pada awal bulan Syawal, Insya Allah,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (14/03/2025).
Dikutip dari Antara, tim ini bertugas melaksanakan peletakan batu pertama serta menyelesaikan berbagai administrasi dengan Kementerian Kesehatan di Gaza sebelum proses konstruksi dimulai.
Pemban.gunan RSIA ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kematian wanita dan anak-anak akibat agresi Israel, yang mencapai 60 persen dari total korban jiwa.
Rumah sakit ini akan berdiri di atas tanah wakaf seluas 5.000 meter persegi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina dan berlokasi di dekat RS Anak Al-Rantisi yang mengalami kerusakan parah.
Ketua Tim Konstruksi RSIA Indonesia, Edy Wahyudi, menyatakan bahwa pembangunan akan melibatkan 75 persen relawan dari Indonesia dan 25 persen tenaga kerja lokal.
“Kami ingin rumah sakit ini benar-benar menjadi hasil karya anak bangsa Indonesia,” ungkapnya.
RSIA Indonesia di Gaza akan dilengkapi dengan 100 kasur rawat inap serta fasilitas gawat darurat, ICU, ruang persalinan, bedah, rawat jalan, dan laboratorium.
Proyek ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp402 miliar dan setelah rampung, akan sepenuhnya dioperasikan oleh tenaga kesehatan dari Palestina.
Dengan pembangunan yang segera dimulai pasca Lebaran, RSIA Indonesia diharapkan menjadi harapan baru bagi ibu dan anak di Gaza yang membutuhkan akses kesehatan yang lebih layak di tengah situasi konflik yang berkepanjangan.