Sasirangan Diangkat Jadi Ikon Global, Pemprov Kalsel Gaspol Promosi

Redaksi - Jumat, 8 Agustus 2025 | 22:36 WIB

Post View : 2

Ketua Dekranasda Kalsel Fathul Jannah Muhidin (tengah) menerima apresiasi usai menampilkan busana Sasirangan modern dalam Parade Wastra Nusantara 2025, Jakarta. (BANUATERKINI/MC Kalsel)

Komitmen kuat ditunjukkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam mempromosikan kain tradisional khas Banjar, Sasirangan, ke panggung nasional dan internasional.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Melalui sinergi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), strategi penguatan warisan budaya ini terus digencarkan agar mampu bersaing secara global.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Dekranasda Kalsel, Fathul Jannah Muhidin, dalam kegiatan Cerita Wastra: Parade Wastra Nusantara yang berlangsung di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (08/08/2025).

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen menjaga kelestarian dan kemajuan Sasirangan sebagai wastra khas daerah. Melalui Dekranasda, kami terus memberikan dukungan penuh kepada para pengrajin agar terus berinovasi serta mengikuti perkembangan tren pasar nasional dan internasional,” ujar Fathul Jannah.

Sejumlah program unggulan dikerahkan untuk memperkuat posisi Sasirangan, mulai dari pelatihan desain, pendampingan produksi, fasilitasi alat, pemanfaatan pewarna alami, hingga penggunaan teknologi cetak modern.

Tak hanya itu, pengrajin juga difasilitasi tampil dalam ajang prestisius seperti Inacraft dan Parade Wastra Nusantara.

Ketua Dekranasda Kalsel (kanan) berbagi semangat bersama istri Wagub Kalsel, Ellyana Hasnuryadi, saat menyaksikan penampilan Sasirangan, simbol wastra khas Banua yang siap mendunia. (BANUATERKINI/MC Kalsel)

Langkah strategis lain adalah kolaborasi Dekranasda Kalsel dengan desainer nasional Irmasari Joedawinata.

Sinergi ini bertujuan mengangkat Sasirangan dalam wujud busana siap pakai yang elegan, modern, dan berkelas internasional.

“Lewat upaya ini, kami ingin para pengrajin tidak hanya menjadi pelestari tradisi, tetapi juga pelaku ekonomi kreatif yang mandiri dan inovatif,” jelasnya.

Fathul Jannah menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan agar Sasirangan tidak hanya relevan, tetapi juga unggul dalam persaingan pasar global.

Pengembangan motif digital berbasis nilai lokal dan penggunaan pewarna alami seperti daun mangga, kulit rambutan, serta akar mengkudu menjadi bagian dari strategi ramah lingkungan yang sedang dikembangkan.

“Penggunaan pewarna alami seperti dari daun mangga, kulit rambutan, dan akar mengkudu menjadi nilai tambah bagi Sasirangan. Ini sejalan dengan tren global yang semakin peduli terhadap keberlanjutan,” ucapnya.

Upaya ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Perindustrian dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta berbagai perguruan tinggi melalui pengembangan teknologi hijau untuk produksi kain tradisional.

Terkait kerja sama dengan Irmasari, Fathul menambahkan bahwa itu adalah langkah nyata membuka mata industri fashion terhadap potensi besar Sasirangan.

“Kami ingin dunia mengenal Sasirangan sebagai warisan budaya Banjar yang kaya makna dan pantas tampil di panggung dunia. Dengan kolaborasi profesional, kami yakin Sasirangan bisa menjadi ikon wastra global,” tegasnya.

Ke depan, Dekranasda Kalsel akan membentuk ekosistem wastra yang saling mendukung. Mulai dari forum UMKM, koperasi, hingga klaster pengrajin Sasirangan binaan pemerintah.

Tak hanya itu, pelatihan terpadu dari desain hingga digital marketing akan terus diperluas, termasuk penyelenggaraan event tahunan seperti Festival Sasirangan Banjarmasin dan Sasirangan Carnival.

“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci. Dengan gotong royong antara pemerintah, UMKM, desainer, dan masyarakat, mimpi membawa Sasirangan mendunia bukan sekadar angan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kalsel, Muhamad Muslim, menegaskan dukungan penuh pihaknya dalam mendongkrak citra dan promosi Sasirangan.

“Kita siap mendukung promosi dan publikasikan potensi daerah seperti wastra atau kain Sasirangan yang dibawa dan promosikan langsung oleh Ketua Dekranasda Kalsel pada Parade Wastra Nusantara. Kita juga bekerja sama dengan media nasional untuk mempromosikannya,” ujarnya.

Dengan eksistensi yang semakin kuat, Sasirangan diyakini mampu memberikan dampak ekonomi signifikan bagi pengrajin lokal dan menjadi simbol budaya Kalimantan Selatan yang mendunia.

Laporan: Ahmad Kusairi
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2025

Halaman:
Baca Juga :  Said Didu Tolak Mediasi, Jimly: Demokrasi Butuh Ruang Kritik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev