Selain Jokowi, Ini Sejumlah Tokoh Terkorup versi OCCRP

Redaksi - Kamis, 2 Januari 2025 | 10:09 WIB

Post View : 23

Mantan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan di hadapan awak media di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (06/10/2023). (BANUATERKINI/BPMI Setpres)

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menjadi sorotan internasional setelah masuk sebagai salah satu tokoh dunia yang dinominasikan sebagai tokoh paling korup tahun 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Banuaterkini.com, JAKARTA - Jokowi bergabung dalam daftar yang diisi oleh sejumlah pemimpin dan tokoh terkenal lainnya, menyoroti pentingnya perhatian pada praktik korupsi global.

Dalam publikasi resmi yang dirilis OCCRP pada Selasa (31/12/2024), disebutkan bahwa nominasi ini merupakan hasil dari pengumpulan suara secara global, melibatkan pembaca, jurnalis, juri, serta jaringan OCCRP.

Dikutip dari Bisnis.com, selain Jokowi, daftar ini juga mencakup Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pebisnis India Gautam Adani.

William Ruto Puncaki Nominasi

Presiden Kenya William Ruto meraih suara terbanyak, dengan lebih dari 4.000 orang menominasikan namanya sebagai "Orang Terkorup 2024."

Proses nominasi ini dilakukan melalui Google Form sejak November 2024, memberikan kesempatan kepada publik dan jurnalis untuk mencalonkan tokoh yang mereka anggap paling korup.

Sementara itu, Presiden Suriah Bashar Al Assad mendapatkan gelar "Person of the Year" dalam kategori kejahatan organisasi dan korupsi.

Assad dilaporkan berhasil membawa kabur kekayaan negara hingga puluhan miliar dolar sebelum akhirnya melarikan diri ke Rusia setelah digulingkan oleh rakyatnya.

Selain Assad, OCCRP juga memberikan penghargaan khusus kepada Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, sebagai penerima "Lifetime Non-Achievement Award."

Gelar ini mengakui masa kekuasaannya yang panjang, namun penuh dengan praktik otoritarianisme dan korupsi.

Penerbit OCCRP, Drew Sullivan, menjelaskan bahwa korupsi sering menjadi pilar utama bagi pemerintah otoriter untuk mempertahankan kekuasaan.

“Pemerintahan yang korup melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan menciptakan konflik dari ketidakstabilan negara mereka. Akhirnya, mereka hanya menghadapi dua pilihan: keruntuhan atau revolusi,” ujarnya.

Proses Nominasi yang Terbuka

OCCRP menyelenggarakan nominasi ini sebagai bagian dari kampanye tahunan mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak korupsi terhadap masyarakat global.

Prosesnya dimulai dengan pengumpulan nama melalui Google Form dengan judul "Who is the Most Corrupt Person of 2024?" Setelah itu, kelompok juri yang terdiri dari ahli kejahatan terorganisasi dan korupsi memilih finalis dan pemenang.

Sejak didirikan pada tahun 2007 oleh Drew Sullivan dan Paul Radu, OCCRP telah menobatkan sejumlah tokoh sebagai "Person of the Year" dalam kejahatan organisasi dan korupsi, termasuk mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebagai organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia, OCCRP terus menjunjung tinggi misi mereka untuk mendukung pelaporan kepentingan publik dan mengungkap jaringan kejahatan terorganisasi di seluruh dunia.

Masuknya nama Jokowi dalam daftar ini memicu perdebatan di tingkat nasional dan internasional.

Bagi sebagian pihak, nominasi ini dianggap sebagai kritik keras terhadap gaya kepemimpinannya.

Namun, bagi yang lain, ini dinilai sebagai upaya untuk mendiskreditkan tokoh-tokoh tertentu di kancah global.

Respon Jokowi dan pendukungnya terhadap nominasi ini akan menjadi sorotan penting dalam beberapa waktu mendatang.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Baca Juga :  Breaking News! Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz Tutup Usia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev