Pemerintah Kabupaten Sleman menyatakan dukungan penuh terhadap program nasional waste to energy atau konversi sampah menjadi energi listrik. Langkah ini diharapkan mampu menjawab persoalan sampah yang terus meningkat sekaligus mendukung transisi energi bersih di Indonesia.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi waste to energy tidak hanya menjadi solusi pengelolaan sampah, tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi dan energi bagi masyarakat.

“Kami siap mendukung kebijakan nasional ini agar pengelolaan sampah di Sleman lebih modern dan berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Danang, program ini selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan dan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan.

Dilansir dari Timesindonesia co.id, Sleman yang setiap harinya menghasilkan volume sampah cukup tinggi dinilai perlu inovasi baru agar tidak lagi hanya mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Ia menambahkan, konversi sampah menjadi listrik akan menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memanfaatkan energi terbarukan.

Selain itu, program ini akan memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Pemerintah Kabupaten Sleman juga berencana menggandeng berbagai pihak, mulai dari kementerian, lembaga riset, hingga investor swasta.

Dengan begitu, program ini dapat segera diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur pengolahan sampah modern di wilayah Sleman.

Masyarakat diharapkan ikut mendukung langkah ini dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga.

“Jika semua pihak berperan aktif, maka waste to energy bisa benar-benar membawa perubahan besar, baik bagi lingkungan maupun kehidupan masyarakat,” tutur Danang.