Tindakan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kalsel, Mohamad Ali Muksin, dalam membela Kadisdik Kalsel Muhammadun yang viral karena insiden merokok di acara resmi, menuai hujatan keras dari netizen.

Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Klarifikasi Cak Ali yang menyatakan bahwa teguran guru Amalia Wahyuni dianggap berlebihan dan bahwa tindakan Muhammadun tidak terlalu terlihat jelas saat merokok, memicu kemarahan publik.

Banyak yang menilai pembelaan tersebut mengabaikan norma etika yang seharusnya dijunjung tinggi, terutama oleh pejabat pendidikan. Klarifikasi itu dianggap condong membela perilaku yang dianggap tidak patut.

Netizen ramai-ramai mengkritik pernyataan Cak Ali, yang mereka anggap terlalu berpihak kepada pejabat tanpa mempertimbangkan aspek moralitas dan teladan yang harus dijaga oleh pejabat publik.

Mereka juga menilai bahwa tanggung jawab seorang pemimpin pendidikan seharusnya mencerminkan keteladanan dalam berperilaku di depan publik, terutama di lingkungan pendidikan.

Sejumlah pihak menyatakan dukungan kepada Amalia, yang dianggap berani menyuarakan ketidaknyamanan dan ketidakpantasan perilaku tersebut.

Tindakan Amalia dianggap menunjukkan keberanian moral yang langka di tengah praktik birokrasi yang kadang terkesan tidak peduli dengan etika publik.

Kasus ini mengungkap adanya celah dalam praktik keteladanan di kalangan pejabat pendidikan, memicu perdebatan lebih luas tentang pentingnya pemimpin pendidikan menjaga integritas dan etika dalam tindakan mereka sehari-hari.

Hingga kini, hujatan terhadap klarifikasi Cak Ali terus membanjiri media sosial, memperkuat kesadaran publik tentang pentingnya pejabat publik, khususnya di bidang pendidikan, menjaga sikap yang pantas dan menjadi panutan bagi masyarakat.