Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Banjar mengadakan Sidang Komisi Irigasi di Aula PUPRP, Martapura, pada Kamis (03/10/2024). Acara ini dihadiri oleh Dinas Pertanian, perwakilan petani dari berbagai kecamatan, dan narasumber utama dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Banuaterkini.com, MARTAPURA - Sidang ini bertujuan untuk merumuskan solusi terkait perbaikan dan pengelolaan sistem irigasi, serta memanfaatkan informasi cuaca dalam mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Banjar.
Kepala Dinas PUPRP Banjar, Anna Rosida Santi, menekankan pentingnya infrastruktur irigasi yang memadai sebagai tulang punggung sektor pertanian.
"Irigasi yang baik adalah fondasi utama untuk mencapai hasil pertanian yang maksimal. Sidang hari ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan kinerja irigasi kita," ujarnya dengan tegas.
Perwakilan Dinas Pertanian menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, dan BMKG sangat diperlukan untuk memastikan pemanfaatan air yang lebih efektif, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
“Dinas Pertanian siap bekerja sama untuk memastikan distribusi air irigasi yang merata sesuai kebutuhan lahan pertanian kita. Dukungan BMKG dalam memberikan informasi cuaca sangat penting untuk pengambilan keputusan terkait pengairan,” paparnya, seperti dikutip dari Infopublik.banjarkab.go.id, Jumat (04/10/2024)
Dalam sesi presentasi, perwakilan BMKG memaparkan betapa pentingnya data cuaca untuk meningkatkan efektivitas sistem irigasi.
Mereka memperkenalkan layanan terbaru berupa aplikasi dan website yang memudahkan petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengakses prakiraan cuaca, curah hujan, dan kelembapan tanah secara real-time.
“Informasi cuaca yang tepat waktu dapat membantu petani mengatur pola tanam dan pengairan, sehingga risiko gagal panen akibat cuaca yang tak terduga bisa diminimalisir,” jelas perwakilan BMKG.
Diskusi berlangsung interaktif, dengan petani aktif menyampaikan berbagai permasalahan teknis yang mereka hadapi, seperti kerusakan saluran irigasi, distribusi air yang tidak merata, dan tantangan menghadapi cuaca yang sulit diprediksi.
Mereka juga menyambut baik data cuaca yang dapat membantu menentukan waktu irigasi yang tepat, berharap agar hasil sidang ini bisa segera diimplementasikan, terutama dalam perbaikan jaringan irigasi yang mendesak.
Sidang ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, termasuk alokasi anggaran untuk pemeliharaan irigasi, implementasi teknologi pengelolaan air berbasis data cuaca, dan pelatihan bagi petani untuk memanfaatkan informasi cuaca secara efektif.
Semua pihak yang hadir sepakat untuk memperkuat kolaborasi dan memastikan pemantauan serta evaluasi rutin dilakukan.
Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk meningkatkan efektivitas irigasi di Kabupaten Banjar, didukung penuh oleh BMKG dalam memberikan data cuaca akurat.
Dengan langkah ini, sektor pertanian di daerah ini diharapkan dapat terus tumbuh dan berkelanjutan, mendukung ketahanan pangan bagi masyarakat.