Untuk memperkuat strategi penanganan konflik agama, khususnya terkait keberadaan rumah ibadah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan kunjungan belajar ke Pemerintah Kota Bogor pada Rabu (28/08/2024).
Banuaterkini.com, BOGOR - Rombongan FKUB Kalsel, yang didampingi oleh Karo Kesra dan Kesbangpol Provinsi Kalsel, disambut oleh Asisten Pemerintahan Kota Bogor, Eko Prabowo, bersama sejumlah kepala dinas terkait, FKUB Kota Bogor, serta perwakilan dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Sri Bima, Eko Prabowo memaparkan pengalaman Pemko Bogor dalam menangani konflik keberadaan GKI Yasmin, yang berlangsung hampir satu dekade, mulai dari 2014 hingga 2023.
"Alhamdulillah, konflik keberadaan gereja tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan aman dan damai, dalam suasana saling pengertian dan toleransi," ungkap Eko Prabowo.
Ia menambahkan bahwa perjalanan panjang ini mengajarkan pentingnya pemetaan isu dan daerah rawan konflik, serta membangun komunikasi yang intensif di antara pihak-pihak yang berbeda.
"Setelah semua pihak mau bekerjasama dan saling toleran, kami memfasilitasi hibah untuk pengadaan lahan sebagai solusi," jelas Eko Prabowo.
Pengalaman ini mengubah citra Kota Bogor yang pernah dinobatkan sebagai kota paling tidak toleran pada 2015, menjadi kota dengan pemimpin yang menerima penghargaan sebagai pemimpin toleran pada tahun 2023.
Ketua FKUB Kota Bogor, H. Hasbulloh, juga berbagi mengenai peran FKUB dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Menurutnya, mencegah konflik lebih penting daripada hanya memberikan rekomendasi terkait rumah ibadah.
"Ketika ada saling pengertian, rekomendasi bukan lagi menjadi masalah," ujarnya.
FKUB Bogor juga secara mandiri mengukur Indeks Kerukunan Umat Beragama sejak 2021 dan menjadikan hasil pengukuran tersebut sebagai bahan penyusunan RPJMD, fokus pada pemajuan toleransi, kesetaraan, dan kerjasama.
Kunjungan ini memberikan pelajaran berharga bagi FKUB Kalsel. Ketua FKUB Kalsel, Noorhalis Majid, menyatakan apresiasinya terhadap usaha Pemko Bogor dalam menyelesaikan konflik GKI Yasmin.
Ia menekankan pentingnya membekali pengurus FKUB dengan keahlian mediasi untuk menyelesaikan konflik serupa di masa depan. Noorhalis juga tertarik dengan kemampuan Pemko Bogor menjadikan isu toleransi sebagai konsensus bersama yang melibatkan semua dinas dan badan.
Setelah sesi dialog, rombongan FKUB Kalsel melanjutkan kunjungan ke GKI Yasmin yang baru diresmikan pada 2023. Mereka diterima dengan ramah oleh pengurus gereja tersebut.
Rencananya, FKUB Kalsel akan melanjutkan kunjungan belajarnya ke komunitas Ahmadiyah pada Kamis, 29 Agustus 2024, yang juga sering menghadapi tantangan serupa. (nm)