Presiden Prabowo Subianto menghadapi dua tantangan besar dalam pemerintahannya: melanjutkan megaproyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan mewujudkan swasembada pangan. Keduanya adalah proyek ambisius yang sangat penting bagi masa depan Indonesia, namun memerlukan strategi khusus agar dapat berjalan seiring tanpa mengorbankan salah satu dari keduanya.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Pembangunan IKN Nusantara, yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, menjadi salah satu agenda yang disebutkan Prabowo dalam kampanyenya bersama Gibran Rakabuming Raka.
Megaproyek ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol modernisasi Indonesia, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antara Pulau Jawa dan wilayah lain.
Prabowo pun berkomitmen untuk melanjutkan proyek IKN dengan alokasi anggaran besar pada 2025, yang diperkirakan akan mencapai total Rp466 triliun.
"Saya kira sudah jelas, IKN ini akan kita selesaikan dengan baik. Proyek ini sangat dibutuhkan untuk pemerataan dan untuk meringankan beban Pulau Jawa yang selama ini menjadi pusat populasi dan kegiatan ekonomi," ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Namun, selain IKN, Prabowo juga berhadapan dengan kebutuhan mendesak untuk mencapai swasembada pangan. Di tengah ketidakpastian global akibat ketegangan geopolitik, ketahanan pangan menjadi fokus utama yang menurut Prabowo harus segera terwujud.
Ancaman krisis pangan yang kian nyata membuat Prabowo mendorong Indonesia untuk menjadi negara yang mandiri dalam penyediaan pangan, mengurangi ketergantungan pada impor yang dapat rentan terganggu oleh kondisi global.
"Indonesia harus segera mencapai swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung pada sumber pangan dari luar, karena dalam kondisi krisis, tidak ada negara yang akan dengan mudah menjual bahan pangan mereka," tegas Prabowo belum lama tadi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, mengonfirmasi bahwa meski pembangunan IKN tetap berjalan, prioritas utama saat ini adalah swasembada pangan.