RANS303 INDOSEVEN RANS303

NV Handel Maatschappij Oentjeng, Jejak Sejarah Kolonial Belanda di Banjarmasin

Siti Jalilatul Karimah - Kamis, 19 September 2024 | 00:00 WIB

Post View : 6

NV Handel Maatschappij Oentjeng yang berada di Jalan Pierre Tendean, persis di tepian sungai Martapura merupakan bangunan bersejarah yang harus terus dijaga kelestariannya. (BANUATERKINI/Radar Banjarmasin).

Banjarmasin, kota strategis yang sejak lama menarik perhatian pebisnis internasional, kini masih menyimpan saksi sejarah berupa bangunan bersejarah yang terletak di tepi Sungai Martapura, Jalan Pierre Tendean.

Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Bangunan yang dikenal sebagai NV Handel Maatschappij Oentjeng, berdiri kokoh dengan arsitektur kolonial Belanda yang khas.

Menurut Mansyur, dosen sejarah dari Universitas Lambung Mangkurat, NV Handel Maatschappij Oentjeng adalah perusahaan yang berfokus pada ekspor dan impor hasil bumi seperti karet, rotan, dan damar.

Nama resminya adalah NV Handel Mij dan perusahaan ini berafiliasi dengan Bank Nederlandsche Handel Mij (Fakctorij) serta Nationale Handelsbank.

Kantor pusatnya berada di Jakarta dengan cabang-cabang di Banjarmasin, Sampit, dan agen penjualan di Semarang, Surabaya, serta Singapura.

“Kantor cabangnya di Kalimantan pada masa itu tidak hanya di Banjarmasin saja. Tapi, juga ada di Sampit Kalimantan Tengah (Kalteng),” ujar Mansyur seperti di lansir dari Radarbanjarmasin.com.

Iklan di Koran Nieuwsgier edisi Maret-Mei 1953 dan Java Bode edisi 1953 menunjukkan bahwa sejak 1 Januari 1952, perusahaan ini beralamat di Jalan Klenteng No 1, Banjarmasin.

“Jalan Klenteng berbatasan dengan Schans van Thuyl weg (Jalan Schans van Thuyl) yang setelah kemerdekaan Republik Indonesia (RI) diganti dengan jalan Sungai Baru,” jelas Mansyur.

Perusahaan ini dipimpin oleh Direktur Kwee Ho Oen dan Kwee Ho Tjeng, sebagaimana yang tercatat dalam Buku Peringatan Ulang Tahun Ke-Lima Chung Hua Tsing Nien Hui Jakarta.

Dalam operasionalnya, NV Handel Maatschappij Oentjeng menggunakan armada dari NV Nederlandshe Lloyd Ongevallen. Sebagai badan hukum Naamloze Vennootschap (NV), perusahaan ini menjalankan usaha dengan modal berupa saham-saham.

Pada periode 1930-1950, penyimpanan barang dan gudang terletak di pinggir sungai, namun masih belum teratur. Sebagian besar milik NV Borneo Sumatra Handelmaatschappij (Borsumij), perusahaan perdagangan Belanda yang berbasis di Den Haag.

“Selain dari Belanda, perusahaan asing yang beroperasi di Banjarmasin juga berasal dari Arab dan Cina. Pelabuhan Banjarmasin menjadi pusat transit dagang ke Barito, daerah dusun, dan hulu sungai,” jelas Mansyur.

Dikatakan, Firma dari Cina, dengan kapal tenaga uap berkekuatan 800 ton bruto, melakukan pelayaran rutin dari Banjarmasin ke Singapura setiap dua minggu.

Sejak tahun 1935, Banjarmasin juga menjadi lokasi perwakilan dari berbagai perusahaan dagang Eropa, seperti de Borneo Sumatera Maatschappij, Carl Schlieper, Lindeteves, Geo Wehry, Jacobson van den Berg, Internatio, Tels & Co, dan Firma Watson & Co milik Maclame Watson.

Dengan jejak sejarah yang mendalam dan arsitektur yang mencerminkan masa lalu kolonial, NV Handel Maatschappij Oentjeng tetap menjadi bagian penting dari warisan sejarah Banjarmasin.

“Di antaranya de Borneo Sumatera Matschappij, Carl Schlieper, Lindeteves, Geo Wehry, Jacobson van den Berg, Internatio, Tels & Co, dan Firma Watson & Co milik Maclame Watson,” pungkas Mansyur.

Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev