“The best way to predict the future is to create it.” — Peter Drucker.
Oleh: MS Shiddiq *)
Pergantian tahun adalah peristiwa yang melibatkan harapan dan renungan, sebuah momen untuk mengevaluasi apa yang telah berlalu dan merancang masa depan. Kutipan Peter Drucker ini mengingatkan kita bahwa masa depan tidak hanya untuk diprediksi, tetapi untuk diciptakan.
Tahun 2025 yang bertepatan dengan bulan Rajab 1446 Hijriyah memberikan ruang yang lebih luas untuk introspeksi, mengingat bulan ini memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam Islam. Rajab sering kali menjadi panggilan untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mendalami nilai-nilai kehidupan.
Sebagai salah satu bulan haram dalam Islam, Rajab adalah waktu untuk meninggalkan dosa dan memperbanyak amal kebajikan. Kombinasi antara resolusi tahun baru dan nilai spiritual bulan Rajab menawarkan kesempatan unik untuk merefleksikan hidup dengan kritis namun penuh optimisme.
Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern, sering kali kita kehilangan waktu untuk mengevaluasi arah perjalanan hidup. Momentum ini memberi kita peluang untuk berhenti sejenak dan bertanya: Apakah langkah yang telah diambil mencerminkan tujuan hidup yang sebenarnya? Apakah ada yang perlu diperbaiki atau bahkan diubah secara mendasar?
Refleksi adalah jalan untuk memahami makna dari kegagalan dan keberhasilan. Seperti yang ditemukan dalam sebuah studi oleh Baumeister et al. (1998), refleksi mendalam membantu individu membuat keputusan yang lebih bijaksana di masa depan. Kegagalan harus dilihat sebagai batu loncatan, bukan hambatan.
Dalam Islam, manfaat kepada sesama adalah salah satu indikator kesuksesan hidup. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Dalam refleksi ini, kita perlu bertanya, sejauh mana keputusan kita membawa dampak positif bagi keluarga, teman, dan komunitas?
Momentum Rajab menuntun kita untuk menghentikan kebiasaan yang tidak produktif. Penelitian oleh Prochaska dan DiClemente (1983) menunjukkan bahwa perubahan perilaku dimulai dari kesadaran akan pola hidup yang tidak mendukung tujuan jangka panjang.
Refleksi saja tidak cukup tanpa perencanaan. Sebagaimana diingatkan dalam QS. Al-Hasyr:18, “Bertakwalah kepada Allah dan perhatikanlah apa yang telah diperbuat untuk hari esok.” Sebuah rencana strategis membantu kita menciptakan masa depan yang lebih baik.
Resolusi yang bermakna harus berakar pada nilai dan prioritas yang penting. Studi Locke dan Latham (1990) menunjukkan bahwa tujuan yang jelas dan realistis lebih mungkin untuk dicapai dibandingkan dengan tujuan yang terlalu ambisius.
Bulan Rajab adalah momen untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah. Resolusi yang dibuat dengan landasan spiritual tidak hanya berdampak pada kebahagiaan pribadi tetapi juga menciptakan harmoni dalam hubungan sosial.
Sebuah tujuan tanpa langkah nyata hanyalah mimpi. Membagi rencana menjadi tahapan kecil yang terukur akan membantu menciptakan kemajuan yang konsisten.
Momentum tahun baru dan Rajab ini mengingatkan kita bahwa perbaikan diri bukan hanya tentang kebahagiaan pribadi tetapi juga tentang kontribusi kepada dunia. Nelson Mandela pernah berkata, “Apa yang membuat Anda penting adalah dampak yang Anda buat dalam kehidupan orang lain.”
Dalam dunia yang penuh tantangan, harmoni sosial adalah kebutuhan mendesak. Mulailah dengan tindakan sederhana seperti berbagi kebaikan dan memperkuat solidaritas dalam komunitas.
Rajab mengajarkan pentingnya membangun karakter yang kokoh, baik dalam kesalehan personal maupun kesalehan sosial. Ini adalah waktu untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual ke dalam kehidupan sehari-hari.
Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Penelitian Kotter (1996) tentang manajemen perubahan menunjukkan bahwa keberhasilan dimulai dengan langkah-langkah awal yang sederhana namun berdampak besar.
Tahun baru 2025 dan bulan Rajab 1446 Hijriyah adalah momen refleksi yang mendalam sekaligus peluang untuk memperbaiki diri. Kombinasi antara introspeksi kritis dan semangat perbaikan dapat menjadi landasan untuk menciptakan kehidupan yang lebih bermakna.
Dengan kesadaran spiritual dan komitmen untuk memberikan manfaat kepada banyak orang, mari jadikan momen ini sebagai awal dari perjalanan hidup yang penuh keberkahan.
Semoga langkah-langkah yang kita ambil membawa dampak positif, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk dunia di sekitar kita. Wallahu a’lam bishawab.
Banjarmasin, 2 Januari 2025
Pemimpin Redaksi
You cannot copy content of this page