Kota Pasuruan menjadi pusat perhatian dunia pendidikan dengan suksesnya penyelenggaraan International Convention Humanity, Sustainability & Technology (ICHST) 2025 pada 28–30 Agustus di Ballroom Hotel Ascent.
Banuaterkini.com, PASURUAN - Konferensi internasional ini mempertemukan ratusan akademisi dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri, untuk membahas isu-isu strategis seputar kemanusiaan, keberlanjutan, dan teknologi.
Ajang bergengsi tersebut tidak hanya menghadirkan forum diskusi, tetapi juga pameran inovasi karya mahasiswa dan dosen.
Berbagai riset unggulan ditampilkan, mulai dari teknologi ramah lingkungan hingga solusi berbasis masyarakat yang menegaskan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Momentum penting dalam konferensi ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama 76 universitas lintas negara.
Kesepakatan tersebut mencakup kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat jejaring global perguruan tinggi Indonesia dan meningkatkan daya saing akademik di kancah internasional.
Di sela agenda utama, ICHST 2025 juga menjadi ruang penting bagi Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang dihadiri sekitar 40 rektor.
Forum ini mengangkat tema “Penguatan Standar Akuntabilitas Program dan Keuangan PTNU”, yang bertujuan menyamakan persepsi sekaligus memperkuat tata kelola perguruan tinggi secara transparan dan profesional.
Dalam forum internasional tersebut, Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) hadir melalui Rektor, Abrani Sulaiman.
Kehadiran ini menandai langkah nyata UNUKASE untuk memperluas jejaring internasional sekaligus memperkuat posisinya dalam dunia akademik.
Rektor Abrani menegaskan bahwa partisipasi UNUKASE di ICHST 2025 bukan sekadar simbol kehadiran, tetapi juga komitmen membangun kolaborasi nyata.
Fokus utamanya adalah memperluas kerja sama riset, meningkatkan mutu akademik, serta mendorong program pengabdian masyarakat yang berdampak luas.
UNUKASE melihat forum ini sebagai peluang untuk mempertemukan gagasan, memperkuat kapasitas kelembagaan, dan memastikan pendidikan berbasis nilai Ahlussunnah wal Jama’ah tetap relevan dengan tantangan global.
Dengan demikian, UNUKASE berharap dapat melahirkan generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter dan peduli pada nilai kemanusiaan.