Laporan: Iwan Saputra
Anak-anak usia sekolah dasar masih banyak yang belum mendapat pendidikan dasar tentang seksualitas. Padahal, pemahaman mengenai bagian tubuh, area mana yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, tak terkecuali oleh orang terdekatnya khususnya di area sensitif atau vital perlu diajarkan sejak dini. Pertanyaannya apakah pendidikan seks bagi anak SD itu tabu atau memang perlu?
Banjarbaru, Banuaterkini.com - Meski terbilang sensitif, tetapi setiap anak memang perlu pemahaman yang benar mengenai seksualitas ini sejak dini.
Untuk tujuan itulah, sejumlah Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Uniska MAB mengadakan acara sosialisasi pendidikan seks dengan tema "Peduli Seksualitas Sejak dini di SDN Loktabat 2 Selatan".
Acara yang berlangsung Senin (18/12/2023) dan didampingi salah seorang Dosen FISIP Uniska, Ghina Liliana, ini dimulai pada pukul 09.00 WITA.
Menurut Ghina, kegiatan tersebut sangat positif, terlihat dari respon dan antusiasme anak-anak saat mendengarkan paparan dari para mahasiswa.
“Acaranya berlangsung sangat bagus, terlihat anak-anak sangat antusias dalam mendengarkan materi yang disampaikan oleh kaka kakanya. Materi dan game yang dibawakan sangat pas dengan daya rangsang dan minat anak-anak sehingga edukasi ini cukup efektif,” kata Ghina Liliana, Senin.
Kegiatan yang diselenggarakannya di Aula yang terletak di Lantai 2 SDN Loktabar 2 Selatan ini dihadiri sekitar 85 orang murid Kelas VI.
Salah seorang pelajar, Alisya Dewi Elfania, mengaku sangat senang mengikuti kegiatan yang memberikan pemahaman tentang perbedaan jenis kelamin, perubahan fisik selama masa pubertas, termasuk batasan tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain.