Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE), Dr Abrani Sulaiman menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Workshop LPTNU-PBNU di Jakarta untuk membahas strategi pengembangan pendidikan tinggi NU, di di Artotel Gelora Senayan, Jakarta, Rabu (04/12/2024).
Banuaterkini.com, BANJAR - Forum ini menjadi ajang strategis bagi rektor perguruan tinggi NU untuk membahas penguatan koordinasi, kebijakan pengembangan pendidikan, serta alokasi anggaran yang berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan tinggi.
Fokus Bahasan Rakor LPTNU
Dalam Rakor tersebut, berbagai isu strategis dibahas, termasuk regulasi PBNU yang perlu disesuaikan dengan dinamika pendidikan tinggi, penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT), dan pemanfaatan anggaran untuk peningkatan kualitas institusi.
Dr. Abrani menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memperkuat visi bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi NU.
“Rakor ini membahas secara mendalam regulasi dan peraturan PBNU serta pemanfaatan anggaran untuk mendukung pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat di lingkungan perguruan tinggi NU,” ujar Dr. Abrani.
Hibah Rp20 Miliar untuk Sarpras UNUKASE
Salah satu hasil penting dari Rakor adalah pengalokasian dana hibah sebesar Rp20 miliar untuk UNUKASE.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana cluster 3, termasuk pembangunan tiga gedung baru sebagai fasilitas laboratorium bagi program studi.
Peningkatan ini diharapkan dapat mendukung aktivitas akademik dan memperkuat infrastruktur universitas dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi.
“Pengadaan ini menjadi bagian dari upaya kami untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan yang memadai, sehingga dapat menunjang kualitas pembelajaran di UNUKASE,” tambahnya.
Tindak Lanjut di UNUKASE
Menindaklanjuti hasil Rakor, Dr. Abrani langsung membentuk tim panitia hibah yang melibatkan Wakil Rektor I Dr Jarkawi, Wakil Rektor II Dr Herita Warni, Wakil Rektor III Dr Murjani, Ketua Senat Berry Nahdian Forqan, Sekretaris Muhammad Yusuf serta dosen dan tenaga kependidikan.
Tim hibah ini mulai bekerja sejak 10 hingga 13 Desember 2024 mendatang.
“Kami optimalkan tim panitia untuk memastikan pelaksanaan program hibah berjalan lancar dan memberi hasil terbaik bagi UNUKASE,” jelas Abrani.
Harapan dari Rakor LPTNU
Rakor dan workshop ini diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret yang memperkuat institusi pendidikan tinggi NU, termasuk UNUKASE, agar lebih siap menghadapi perkembangan dunia pendidikan tinggi yang semakin dinamis.
Abrani juga menegaskan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi NU di seluruh Indonesia untuk mencetak generasi unggul, berakhlak mulia, dan memiliki kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Dengan dukungan dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, UNUKASE optimis dapat memanfaatkan peluang ini untuk menjadi salah satu perguruan tinggi NU yang unggul di tingkat nasional dan internasional.