Pemerintah Indonesia meluncurkan arah baru pendidikan vokasi dengan misi ambisius yaitu mencetak pengusaha muda dari bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Banuaterkini.com, LAMPUNG - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan transformasi ini saat meresmikan Teaching Factory "Jahemu" di SMK Muhammadiyah 3 Metro, Lampung, Minggu (27/04/2025).

Melalui konsep Bekerja, Melanjutkan, dan Wirausaha (BMW) SMK ditargetkan menjadi motor penggerak lahirnya lulusan yang kompeten, adaptif, dan berdaya saing, tidak hanya di dunia kerja tetapi juga di sektor bisnis.

“Lulusan SMK harus serba bisa dan berakhlak mulia, tidak hanya pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja,” tegas Abdul Mu’ti di hadapan siswa dan guru, dikutip dari Infopublik.id.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Kemendikdasmen menjalin sinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam pemanfaatan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai lokasi praktik.

Siswa SMK kini didorong mengantongi tidak hanya ijazah, tetapi juga sertifikat kompetensi industri untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja nasional dan global.

Salah satu contoh keberhasilan pendekatan baru ini adalah program "Jahemu", produksi minuman herbal karya 15 siswa SMK Muhammadiyah 3 Metro.

Dipimpin oleh Kenzo Farrel, siswa kelas XI, Jahemu kini mampu memproduksi hingga 1 kuintal per batch dan telah menjalin kerja sama dengan mitra lokal seperti Putra Baru Swalayan.

“Target kami jelas, memperluas produksi dan memperbesar pasar,” ujar Kenzo penuh optimisme.

Transformasi ini menunjukkan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia tidak lagi sekadar menyiapkan pekerja, tetapi membentuk generasi pengusaha muda yang siap bersaing di era global.