Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjawab tantangan pendidikan era digital, salah satunya melalui model pembelajaran deep learning.

Banuaterkini.com, BATULICIN - Melalui Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), UNUKASE sukses menggelar Diklat bertajuk “Dinamika Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) untuk Mewujudkan Pendidikan Bermutu di Sekolah Dasar” pada 18–19 April 2025 di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu di Batulicin.

Berlangsung selama dua hari, pelatihan ini diikuti oleh 100 peserta, mayoritas mahasiswa PGSD semester 4, dan menghadirkan dua pemateri terkemuka dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalsel, yakni Muhammad Jazuli serta Zaitun.

Keduanya menyampaikan urgensi penerapan metode deep learning dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar yang adaptif dan berdaya saing.

“Deep learning yang sebelumnya identik dengan dunia teknologi kini menjadi acuan penting dalam reformasi kurikulum pendidikan dasar Indonesia,” ujar Dekan FKIP UNUKASE, Isnaniah.

Ia menegaskan bahwa diklat ini merupakan bagian dari strategi perguruan tinggi dalam membekali calon guru dengan kompetensi abad 21.

Tidak hanya menjadi agenda akademik, kegiatan ini juga diprakarsai langsung oleh mahasiswa PGSD.

Ahmad Effendi, salah satu inisiator kegiatan, menyebut pelatihan ini sebagai bentuk kesadaran generasi muda terhadap tuntutan profesi guru yang semakin kompleks.

“Ini inisiatif dari kami sendiri. Kami ingin lebih siap menghadapi dunia pendidikan yang terus berubah. Mulai dari penyusunan proposal hingga kerja sama dengan BPMP dan Dinas Pendidikan, semua kami rancang mandiri,” ungkap Ahmad.

Senada, mahasiswi PGSD lainnya, Fuji, menambahkan bahwa pelatihan ini memberikan pengalaman belajar yang sangat relevan.

“Materi dari narasumber sangat aplikatif, dari strategi pembelajaran berbasis siswa hingga asesmen dan penguatan karakter,” katanya.

Kegiatan ini pun mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, termasuk panitia dan pemateri.

FKIP UNUKASE menilai pelatihan ini sebagai wujud konkret kesiapan institusi dalam mencetak pendidik profesional dan responsif terhadap dinamika kurikulum nasional.

Dengan keberhasilan pelaksanaan diklat ini, UNUKASE tidak hanya mempertegas perannya sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis nilai dan inovasi, tetapi juga memperlihatkan bahwa transformasi pendidikan bisa dimulai dari ruang-ruang kampus yang berani berubah.