UNUKASE Tawarkan Game Pictionary, Siswa MA Girang Belajar

Redaksi - Senin, 28 Juli 2025 | 08:57 WIB

Post View : 1

Mahasiswa UNUKASE mendampingi siswa MA Darul Imad dalam praktik langsung pembelajaran kosakata melalui Pictionary Games. (BANUATERKINI/Humas Unukase/MPD)

Belajar Bahasa Inggris kini tak lagi monoton di Madrasah Aliyah (MA) Darul Imad, Kabupaten Banjar. Suasana ruang kelas berubah menjadi arena permainan interaktif berkat kehadiran tim dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE).

Banuaterkini.com, BANJAR – Mereka menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tajuk “Penerapan Pictionary Games dalam Meningkatkan Vocabulary Siswa”, Rabu (23/07/2025) lalu.

Kegiatan ini berlangsung sepanjang Juli dan melibatkan 20 siswa dan guru Bahasa Inggris.

Dengan pendekatan berbasis game, para peserta diajak memperkaya kosakata dalam suasana santai, menyenangkan, dan tetap edukatif. 

“Kami menyambut baik kegiatan ini dan berharap bisa berkesinambungan,” ujar Kepala MA Darul Imad, Ahmad Dasuki, penuh antusias.

Tak hanya sekadar pelatihan, kolaborasi ini juga dimatangkan melalui penandatanganan Implementation Arrangement (IA) antara pihak UNUKASE dan MA Darul Imad.

Penandatanganan ini menjadi tonggak kerja sama institusional dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat. 

Mahasiswa PBI UNUKASE membuka kegiatan PkM dengan pengenalan metode Pictionary Games di hadapan siswa dan guru MA Darul Imad. (BANUATERKINI/Humas Unukase/MPD)

Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris UNUKASE, Novi Dwi Yuliani, menegaskan pentingnya sinergi antara kampus dan sekolah.

“Sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah adalah langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris,” jelas Novi.

Menurut dia, melalui penerapan Pictionary Games dan media interaktif lainnya, kami berharap siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan dan efektif, serta para guru mendapatkan inspirasi baru dalam menyampaikan materi di kelas,

Dalam pelaksanaannya, tim dosen dan mahasiswa UNUKASE juga mengenalkan penggunaan Kahoot! sebagai sarana digital pelengkap permainan.

Kombinasi antara teknologi dan metode bermain ini terbukti mampu memantik semangat belajar, terutama di jam-jam siang ketika siswa biasanya mulai kehilangan fokus.

Salah satu guru Bahasa Inggris MA Darul Imad, Rida Ilahi, mengakui manfaat besar dari kegiatan ini.

“PkM ini sangat membantu kami dalam menumbuhkan ide dan motivasi mengajar. Apalagi seringkali pembelajaran dilakukan siang hari ketika siswa sudah mulai lelah, sehingga pembelajaran berbasis games sangat efektif untuk membangkitkan semangat mereka,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Dekan FKIP UNUKASE Isnaniah, M.Pd., serta para dosen PBI lainnya seperti Lailatun Najmiah, Pajrian Noor,  dan Fikri Fuadi Azmy.

Mereka turut memantau jalannya program serta menutup kegiatan dengan penandatanganan berita acara pelaksanaan dan perjanjian kerja sama formal.

Langkah ini membuktikan bahwa UNUKASE tak hanya fokus pada pendidikan di kampus, tetapi juga berkomitmen aktif dalam membangun jaringan pendidikan kreatif di tingkat lokal.

Dengan semangat kolaboratif, pendekatan pembelajaran inovatif berbasis permainan diharapkan menjadi alternatif yang efektif untuk menghadapi tantangan pengajaran Bahasa Inggris di era digital.

Laporan: Ahmad Kusairi
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2025

Halaman:
Baca Juga :  Taufik Arbain Tekankan Penguatan Kajian Kebudayaan Banjar di Era Global

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev