RANS303 INDOSEVEN RANS303

Kisah Juwita, Mahasiswa Ilkom Uniska yang Memilih Jadi Jurnalis Profesional

Redaksi - Kamis, 23 November 2023 | 16:04 WIB

Post View : 138

Juwita saat melaksanakan tugas jurnalistiknya mewawancarai Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, belum lama tadi. Foto: BANUATERKINI/Istimewa/Khairil Rizal.

Laporan: M. Khairil Rizal

Banyak pilihan bagi mahasiswa untuk memilih profesi apa yang bakal ia jalani kelak setelah menamatkan studi, salah satunya adalah menjadi jurnalis profesional.

Banjarbaru, Banuaterkini.com - Itulah yang dilakukan Juwita, perempuan 21 tahun, yang masih tercatat sebagai mahasiswa semester 5 di Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) FISIP Universitas Islam Kalimantan (Uniska).

Ditemui kontributor Banuaterkini.com, M Khairil Rizal di kampus Uniska Banjarbaru, gadis muda yang energik ini mengaku memilih jalan menjadi jurnalis, karena ingin menerapkan seluruh ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah.

Tak hanya itu, menurut perempuan kelahiran Banjarbaru 11 Juni 2002 di Kota ini, ia memantapkan untuk terjun di dunia jurnalistik, lantaran ingin memperkaya wawasan dan pengalaman di luar dunia kampus yang sehari-hari ia geluti.

Menurut Juju, panggilan akrabnya, di saat banyak rekan-rekannya masih sibuk dengan dunia akademis dan disibukkan dengan tugas-tugas kuliah, ia mendedikasikan dirinya menjadi jurnalis.

Jadi, menurut putri dari Suyono dan Asmiati ini, tak hanya kuliah, dunia jurnalistik cukup menantang baginya.

Momen ketika Juwita menerima penghargaan dari Lapas Kelas IIB Banjarbaru beberapa waktu lalu. Foto; BANUATERKINI/Istimewa/Rizal.

Perempuan yang hobi menggambar ini juga  ia mengaku profesi wartawan cukup membanggakan, karena dapat mengetahui banyak informasi dan bisa berkomunikasi dengan banyak orang dari berbagai kalangan.

Juju yang tercatat sebagai salah satu wartawan Newsway.id, media online yang berkantor di Kota Banjarbaru ini, mengaku bisa mengembangkan pengetahuan dan menambah wawasan, termasuk mendalami cara menyampaikan gagasan kepada banyak orang.

“Menurutku profesi jurnalis ini sangat relevan dengan jurusan yang ku ambil. Karena ilmu jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi atau memberikan kejelasan,” ungkap dara berkulit sawo matang ini.

Apalagi, aku Juju, untuk bekerja sebagai jurnalis tidak perlu persyaratan khusus, yang penting memiliki kemampuan menulis dan berbahasa yang baik. Agar bisa menyusun berita dengan bahasa mudah dicerna publik.

Selain itu, lanjut dia, mekanisme bekerja pada saat ia menjadi jurnalis sangat fleksibel, dirinya hanya perlu merencanakan liputan, memilih angle, melakukan riset, mengumpulkan dan menggali bahan serta menyunting berita agar dapat menjadi berita yang sesuai kaidah jurnalistik.

Sementara itu, terkait tugasnya sebagai mahasiswa, Juju menuturkan bahwa dirinya tetap menerapkan skala prioritas dan membagi waktu antara urusan kuliah dan pekerjaan.

"Kalau ada jadwal kuliah pagi, maka saya akan melakukan liputan siang atau sore hari. Begitupun sebaliknya dan jika terdapat liputan yang sangat penting, maka ia terpaksa izin untuk tidak mengikuti perkuliahan," ungkapnya.

Ia berharap, dengan profesi ini dapat mempertahankan status wartawan muda yang kompeten yang didapatkannya dalam jenjang uji komptensi wartawan muda dan ia juga berharap orang-orang berminat menjadi jurnalis dari jurusan manapun. 

“Harapanku semoga aku dapat mempertahankan status wartawan muda yang kudapat dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sesuai peraturan dewan pers nomor 01/Peraturan-DP/X/2018 tentang standar kompetensi wartawan. Aku juga berharap semoga orang lain banyak yang berminat menjadi jurnalis dari jurusan apapun,” harap dia.

Sementara itu, salah seorang rekan Juwita, Helmi mengaku sering berdiskusi dengannya, karena ia terinspirasi dengannya dan ingin mendapatkan pengalaman di dunia jurnalistik. 

Pasalnya, aku Helmi, dirinya saat lulus kuliah nanti ingin menjadi jurnalis profesional seperti Juwita. 

”Juwita menjadi salah satu inspirasi, karena itulah saya sering diskusi dan menggali pengalaman seputar dunia jurnalistik dengan Juwita, baik di dalam maupun di luar. Sebab, saya ingin menjadi jurnalis setelah lulus kuliah nanti,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Juju terbilang cukup kreatif dan memiliki prestasi. Tercatat ia pernah menggambar mural atau menggambar di media dinding tembok di salah satu rumah makan di Kota Banjarbaru.

Bahkan beberapa waktu lalu Juju mendapatkan penghargaan atas prestasinya dalam melakukan peliputan tentang Lapas Kelas IIB Banjarbaru.

Editor: Ghazali Rahman

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev