Laporan: Dinda Poetri Rahmawati

Puluhan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) FISIP Universitas Islam Kalimantan (Uniska) persiapkan rencana sosialisasi terkait cara menghadapi gempuran hoaks di media sosial.

Banjabaru, Banuaterkini.com - Hal itu diungkapkan koordinator kelompok mahasiswa, Hanan Latifah, di selsa kegiatan persiapan pelaksanaan sosialisasi cara menghadapi hoaks di media sosial, di Banjarbaru, Kamis (23/11/2023).  

Kegiatan sosialisasi yang mengusung tema "Meningkatkan Literasi Digital untuk Memerangi Penyebaran Hoax" dan digagas oleh mahasiswa semester 5 prodi Ilkom FISIP Uniska itu, rencananya akan digelar pada 28 November mendatang di SMPN 2 Banjarbaru.

Kelompok mahasiswa yang menamakan diri mereka 'KOMBES' yang merupakan akronim dari Komunikasi Vibes itu, mengaku cukup prihatin dengan banyaknya penyebaran hoaks dewasa ini.

Oleh sebab itu, kata Hanan, dirinya bersama 15 orang rekan mahasiswa seangkatannya, tengah sibuk mempersiapkan kegiatan sosialisasi yang bakal diikuti sekitar 270 peserta dari kalangan pelajar SMPN 2 Banjabaru.

"Ini sebenarnya tugas mata kuliah Komunikasi Pembangunan, yang mengharuskan kami tutun lapangan untuk mempraktekan ilmu yang kami peroleh di kelas," ungkap Hanan kepada kontributor Banuaterkini.com, Dinda Poetri Rahmawati.

Tetapi, lanjut Hanan, lebih dari sekedar aplikasi ilmu komunikasi yang sudah diterimanya di kampus, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab moral juga kepada generasi muda untuk bisa memahami apa itu hoaks dan bagaimana cara menghindarinya.

"Tujuan kegiatan ini utamanya adalah untuk menyadarkan generasi muda akan pentingnya literasi digital dalam mengidentifikasi dan menghindari hoax di era informasi digital," imbunya.

Sementara itu, anggota 'KOMBES' lainnya, Akmalina Ghina Laudza, menambahkan bahwa untuk suksesnya kegiatan yang bakal digelar itu, dirinya bersama rekan-rekannya sedang mencari dukungan sponsorship.

"Alhamdulillah, kami bersyukur banget ada beberapa sponsor yang bersedia membantu meringankan biaya untuk kegiatan yang bakal kami gelar itu," ucap Ghina.

Untuk diketahui, dewasa ini penyebaran hoaks menjadi masalah utama di media sosial.

Hal itu terjadi lantaran minimnya literasi dan pemahaman pengguna media sosial yang kebanyakan dari kalangan remaja untuk mencari informasi terkait berita yang diterima.

"Maka dari itu untuk memerangi hoax diperlukan kebiasaan membaca dan mencari informasi yang bisa dipercaya di kalangan muda yang lebih aktif dan sering menggunakan media sosial," ujar Ghina.

Melalui kegiatan sosialsiasi itu nanti, sambung Ghina, pihaknya akan menekankan pentingnya literasi agar pengguna media sosial terlebih dahulu bisa menyaring informasi yang diterimanya, sebelum disebarkan.

"Harapan kami, kegiatan ini nanti bisa menjadi salah satu solusi bagi kalangan remaja untuk tidak mudah terjebak menjadi penyebar berita atau informasi hoaks," pungkas Ghina.

Editor: Ghazali Rahman